London (ANTARA) - Bos Ryanair, Michael O'Leary, mengatakan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris juga ikut disalahkan atas kericuhan seputar kepailitan yang menjerat Thomas Cook dan harus membuat prosedur yang lebih ketat guna mencegah maskapai yang kehabisan modal menelantarkan penumpang.

Perusahaan perjalanan Thomas Cook pekan lalu gulung tikar. Sementara CAA berbaik hati untuk memulangkan ratusan ribu penumpang yang terlantar, menurut CEO grup Ryanair, pihaknya harus berbuat lebih banyak untuk mencegah kasus seperti itu.

Baca juga: Pilot Ryanair Inggris dukung aksi mogok lebih lanjut

"Bagaimana Anda dapat mengizinkan Thomas Cook pada April layak untuk terbang hingga 12 bulan ke depan dan kemudian bankrut pada September. (Itu) hal yang perlu dibahas CAA," kata O'Leary saat acara bersama Reuters.

"CAA harusnya jauh lebih agresif lagi dan mewajibkan pemegang saham perusahaan itu untuk memberikan uang tunai lebih untuk melalui tahun ini, daripada mengizinkan mereka untuk perlahan-lahan bangkrut."

Baca juga: Ryanair batalkan 34 penerbangan di Portugal karena awak mogok

Baca juga: Ribuan turis terlantar, biro perjalanan Inggris Thomas Cook ambruk


Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019