Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua, Jhon Richard Banua mengatakan tidak semua warga yang dilaporkan mengungsi, merupakan warga Kabupaten Jayawijaya.

Bupati Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu menyebutkan ada warga dari kabupaten tetangga yang ikut mengungsi melalui Bandara Wamena.

"Jadi pengungsi bukan seluruhnya dari Jayawijaya. Ada yang datang dari Kabupaten Lanny Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah,"  ucapnya.
Baca juga: Papua Terkini- Pemkab Jayawijaya terima 5.000 paket bantuan Presiden

Pesawat jenis hercules yang semula dikhususkan mengevakuasi jenazah, pasien rujukan, ibu dan anak-anak serta orang tua dari Jayawijaya, tetapi dimanfaatkan oleh beberapa warga yang trauma untuk ikut keluar dari wilayah pegunungan.

Pemerintah daerah telah menyurati panglima TNI agar pesawat hercules dihentikan operasionalnya  dalam dua atau tiga hari.

"Saya sudah minta kepada panglima untuk sementara hercules jangan masuk dahulu karena logistik untuk korban kerusuhan sangat cukup," katanya.
Baca juga: Masyarakat asli Jayawijaya bantu sayur-mayur untuk pengungsi

Bupati memastikan situasi di Jayawijaya sudah kondusif dan sejumlah masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa.

Berdasarkan pantauan, aktivitas perekonomian di Wameba yang sebelumnya lumpuh, kini normal kembali.

Tampak banyak masyarakat yang membuka tempat usaha, baik warga Papua maupun perantau.
Baca juga: Papua Terkini- 7.278 warga Jayawijaya masih berada di pengungsian
Baca juga: Gubernur Papua tatap muka dengan 5.000-an pengungsi di Wamena

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019