Jakarta (ANTARA) - Sepuluh tahun lamanya, perancang Novita Yunus mengarungi bidang wastra Nusantara lewat batik Chic dan telah menyaksikan berbagai aneka batik dari berbagai daerah yang lambat laun mulai dikenal pencinta fesyen.

"Masih ada banyak banget yang belum dieksplorasi," kata Novita kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Novita berniat mempopulerkan Batik Pacitan yang punya warna-warna alam dan dinilai cocok untuk mereka yang mengusung misi fesyen berkelanjutan.

"Itulah misi Batik Chic, ingin mempopulerkan batik yang belum banyak dikenal agar makin banyak orang tahu," ujarnya.

Dari sisi motif, batik Pacitan memiliki gambar-gambar unik seperti daun kangkung hingga mengkudu.

Baca juga: Menperin sebut batik sebagai "high fashion," duta budaya RI

Pada November, Novita sudah menyiapkan koleksi istimewa untuk merayakan satu dekade Batik Chic.

"Kami akan mengangkat koleksi baru batik Cirebon," kata dia.

Pada September, Novita Yunus memamerkan batik Garut, batik Cirebon, batik Tuban, sutra Garut, hingga songket Bali dalam peragaan busana "Batik and Beyond:A Journey through Indonesian Fashion" di Manggha Museum, Krakow, Polandia.

Menurut Novita, pencinta mode di Polandia tampak antusias melihat kain-kain dari Indonesia yang bervariasi. Dia juga mengerahkan strategi khusus yang dirancang berdasarkan riset pasar agar busanya yang ditampilkannya semakin berkesan bagi masyarakat luar negeri.

Salah satu strateginya adalah memakai batik dalam potongan busana yang siap pakai. Meski berbahan etnik, hasil jadinya tetap modern dan bisa dikenakan sehari-hari.

Baca juga: Bandara Juanda gelar peragaan busana peringati Hari Batik

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019