Banda Aceh (ANTARA) - Dewan Sumber Daya Air (SDA) Aceh melakukan monitoring dan evaluasi lapangan di sejumlah kabupaten/kota di provinsi Aceh guna melakukan pemetaan potensi dan penyebab terjadinya banjir serta tata cara penanggulangannya.

Anggota Dewan SDA Aceh, M Zulfikar mengatakan peninjauan lapangan dilakukan pihaknya untuk melihat kondisi daerah potensi banjir serta penyebabnya, supaya pemerintah dapat merumuskan terkait tata cara penanganan dan penanggulangan.

"Kami datang ke kabupaten/kota dalam rangka untuk melihat bagaimana selama ini penanganan dan penanggulangan banjir dilakukan. Hari ini kita di Bener Meriah, besok ke Aceh Tengah," katanya di Bener Meriah, Rabu.
Baca juga: 2.000 meter bibir pantai di Aceh Barat terdampak gelombang pasang

Dia menjelaskan, secara umum di setiap daerah memiliki penyebab banjir yang nyaris sama, yakni akibat dari kerusakan hutan. Maka potensi banjir di setiap daerah harus dipetakan agar bisa mendapat penanganan dan penanggulangan yang sinergi dari pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.

"Biasanya memang dampak atau penyebab banjir itu mirip-mirip. Misalnya karena illegal loging, kerusakan hutan, karena adanya penambangan illegal, konversi lahan, dan banyak lagi,” katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, mereka mencoba melakukan pemetaan potensi dan penyebab banjir sehingga nantinya menghasilkan penanganan yang bersinergi kabupaten/kota bersama pemerintah Aceh serta pemerintah pusat.
Baca juga: Banjir rob rusak tanggul pengaman pantai di Aceh Barat

"Dan ini yang coba kita petakan. Sehingga nanti bagaimana penanganan yang secara sinergi dilakukan bersama antara pemerintah Aceh dan pemerintah. Pendanaan juga harus sama, jangan nanti jika banjir terjadi, semua lepas tangan,” katanya.

Dia menambahkan nantinya cara penanganan dan penanggulangan banjir di setiap daerah akan menjadi konsep bersama untuk dilakukan secara sinergi guna dapat meminimalisir dampak banjir. Selain peninjauan lapangan, mereka juga rapat membahas terkait penanganan dan mitigasi banjir serta kendalannya.

"Mudah-mudahan dengan konsep bersama ini, ke depan banjir bisa dikelola secara baik dan bisa diminimalisir. Terutama korban harta, apalagi korban jiwa. Nanti dilakukan pengelolaannya ke depan. Koordinasi hari ini nantinya ada semacam solusi bersama yang dilakukan secara berjenjang mulai dari provinsi, kabupaten, dan terus ke bawahnya,” kata dia.
Baca juga: BPBD: Aceh Barat berpotensi banjir karena tingginya curah hujan

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019