"Kondisi masih hidup, sekarang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak,
Siak (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Sektor Siak, Riau mencari pembuang bayi berumur sekitar dua hari di perkebunuan sawit Dam Pintu Air Sekunder VII antara perbatasan Desa Langkai dan Buantan Besar, Kecamatan Siak, Riau.

Bayi perempuan tanpa pakaian itu ditemukan oleh pasangan suami istri pada Rabu sekitar pukul 14.00 WIB.

"Kondisi masih hidup, sekarang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Rafian Siak," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Siak Ipda Yerry.

Penemu bayi adalah Mbah No bersama istrinya saat berkebun.
Baca juga: Bayi yang dikubur di areal PT RAPP diduga hasil hubungan gelap

Kemudian Mbah No membuka kaosnya untuk menutupi bayi tersebut. Selanjutnya Mbah No bersama istrinya melaporkan kejadian itu ke Penghulu Kampung (Kepala Desa) Langkai, Sugiono.

Kemudian beserta Babinkamtibmas Desa Langkai, penghulu dan warga yang menemukan bayi itu langsung menuju ke lokasi. Bayi tersebut kemudian dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat Siak untuk mendapatkan perawatan.

Bayi berkulit putih itu memiliki berat 2,5 kilogram dan panjang 48 sentimeter. Tali pusarnya sudah kering, diperkirakan usia bayi baru dua hingga tiga hari.

"Bayi sudah dirujuk ke RSUD Siak, saat ini dalam perawatan. Saat ini bayi sudah dimandikan dan dibersihkan pihak RSUD," kata Yerry pula.

Saat ini kepolisian mengamankan barang bukti dan menyelidiki pelaku pembuang bayi tersebut. Atas kejadian ini wargapun sempat geger karena adanya pembuangan bayi ini bukan yang pertama kali juga.
Baca juga: Warga Sungai Mandau temukan mayat bayi perempuan

Pada Juni lalu ada juga bayi malang yang ditemukan dengan kondisi memprihatinkan dalam kantong plastik hitam, tapi akhirnya meninggal dunia. Bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga Kelurahan Kampung Dalam, juga Kecamatan Siak.

Polisi juga masih memintai keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap pembuang bayi yang diperkirakan berdomisili tidak jauh dari lokasi penemuan bayi.
 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019