Insya Allah akan banyak pengusaha muda baru tangguh yang tumbuh menjadi penopang ekonomi Kota Bekasi.
Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menargetkan mencetak 150.000 wirausaha baru untuk menekan angka pengangguran dengan menggandeng PT Wira Teknologi Indonesia, perusahaan pengembang aplikasi wiranesia inkubator.

"Ini salah satu upaya kami untuk mencetak wirausaha muda dengan menciptakan lapangan kerja baru bagi mereka, target kami menciptakan 150.000 wirausaha baru," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, wiranesia inkubator merupakan platform untuk menciptakan wirausaha baru dan mewujudkan wirausaha naik kelas melalui program skill up dengan memanfaatkan teknologi digital yang didasari penerapan industri 4.0.

Tahapan yang harus dilalui oleh warga Kota Bekasi adalah dengan mendaftarkan dan memilih program sesuai dengan kebutuhannya di situs Wiranesia dan kemudian mengikuti pelatihan secara online untuk mendapatkan e-sertifikat.

"Selanjutnya meningkatkan volume penjualan mereka melalui aplikasi market place Wiranesia Inkubator yang dapat diunduh melalui telepon seluler," kata Rahmat.

Baca juga: Pemkab Bekasi terima penghargaan Proklim Kementerian LHK

Founder Wiranesia Inkubator, Faransyah Agung Jaya mengatakan pihaknya mengapresiasi keinginan Pemkot Bekasi mengatasi jumlah pengangguran di Kota Bekasi.

Dia meyakini wiranesia inkubator dapat mencetak banyak wirausaha b‎aru terutama dari lulusan SMK Kota Bekasi.

"Insya Allah akan banyak pengusaha muda baru tangguh yang tumbuh menjadi penopang ekonomi Kota Bekasi," katanya.

Pihaknya mengemban amanah sebagai anggota Dewan Riset Daerah pada Pemeritah Provinsi DKI Jakarta. Pemprov DKI tengah menggodok formula sinergitas antarpemerintah kota dan kabupaten se-Jabodetabek untuk menumbuhkan UMKM baru dan naik kelas khususnya dari kalangan muda.

"Ada dua program yang dikembangkan dalam mencetak wirausaha baru dan program skill up. Untuk program yang pertama, mencetak wirausaha baru, ditujukan kepada lulusan SMK yang belum bekerja dan tidak kuliah," ungkapnya.

Saat ini yang terjadi, lulusan SMK menjadi driver ojek online (ojol). Memang tidak ada persoalan dengan pengemudi ojol, tapi menurutnya itu bukan solusi mengatasi pengangguran jangka panjang.

"Untuk sementara waktu masih oke tapi kalau seterusnya menjadi ojol, bagaimana kalau fisik kita tidak mampu lagi menjadi pengemudi ojol? Pendapatan kita akan berhenti. Nah ‎kita hadir untuk mengatasi persoalan itu dalam jangka panjang dengan memberikan pelatihan wirausaha baru.‎ Walaupun fisik lagi sakit, bisnis kita tetap berjalan," kata dia.

Selain mencetak wirausaha baru kalangan milenial, wiranesia inkubator‎ juga memberikan program skill up bagi semua umur yang telah memiliki usaha sendiri untuk ditingkatkan pendapatannya.

"Program skill up ini lebih kepada peningkatan omzet. Kita ingin melakukan digitalisasi terhadap semua usaha atau bisnis yang ikut program ini," kata Faran.
Baca juga: Pasta gigi dari limbah rajungan dan jelantah menangi program wirausaha

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019