Saat ini sudah 12 pesawat Sriwijaya Air Group yang beroperasi normal.
Jakarta (ANTARA) - Layanan perawatan untuk pesawat Sriwijaya Air Group akan beroperasi normal sepenuhnya dalam dua bulan ke depan setelah kerja sama perawatan pesawat antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya dilanjutkan.

"Kemarin kan memang kami stop layanan untuk maintenance. Nah sekarang kami resume untuk kembali beroperasi, namun tidak langsung karena memang perlahan. Kami harapkan dalam waktu dua bulan ke depan sudah normal seperti sebelumnya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Kamis.

Ari Askhara, sapaan akrabnya, menuturkan saat ini sudah 12 pesawat Sriwijaya Air Group yang beroperasi normal.

"Sekarang yang sudah dioperasikan 12 pesawat, bertahap kami akan tambah terus. Nanti kami update," ujarnya.

Baca juga: GMF lanjutkan kembali perawatan pesawat Sriwijaya Air Group

Ari memastikan 12 pesawat yang telah beroperasi normal itu memiliki standar keselamatan tinggi.

Ia menambahkan, standar keselamatan itu jugalah yang akan menentukan apakah logo Garuda Indonesia bisa dipasang kembali atau tidak.

"Kami lihat, kalau nanti standar 'safety' sudah standar Garuda, kami yakinkan 100 persen nanti kami pasang lagi," katanya.

Pada Selasa (1/10), Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group telah mencapai kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama manajemen (KSM)
pelayanan operasional Sriwijaya Air Group.

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia melanjutkan kembali perawatan pesawat Sriwijaya Air Group setelah kerja sama manajemen antara Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia Group kembali terjalin.

Garuda Indonesia Group menggandeng Sriwijaya Air dalam kerja sama operasi, namun seiring waktu kerja sama tersebut semakin tidak sehat, mulai dari perombakan dewan direksi, pemecatan direktur utama sehingga pencopotan logo Garuda di tubuh pesawat Sriwijaya, sehingga diputuskan untuk tidak dilanjutkan.
Baca juga: Sriwijaya Air nunggak perawatan pesawat Rp800 miliar ke Garuda

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019