Dia (Maulana) meninggal karena sesak nafas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas
Jakarta (ANTARA) -
Korban diduga tewas dalam kericuhan demonstrasi di DPR RI, Maulana Suryadi (23), dilaporkan memiliki riwayat penyakit sesak nafas, kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo.
 
"Dia (Maulana) meninggal karena sesak nafas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas," kata Edi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon di Jakarta, Kamis sore.
 
Pihak keluarga juga memberikan kesaksian bahwa riwayat penyakit sesak nafas yang diderita Maulana, juga dialami oleh sang ayah yang lebih dulu meninggal dunia.

Baca juga: Anies belum tentukan langkah atas kabar warga jadi korban demonstrasi
 
"Kakaknya juga menderita sesak nafas, bapaknya meninggal juga karena sesak nafas," katanya.
 
Namun saat tim medis menanyakan apakah sesak nafas itu dipicu TBC atau asma, kata Edi, pihak keluarga tidak memberi jawaban.
 
Laporan yang diterima kepolisian, kata Edi, Maulana dikabarkan tidak berniat ikut dalam aksi kericuhan.
 
"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja. Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," katanya.

Baca juga: Rangkaian demo warnai Jakarta, Anies batal ke Denmark
 
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan seorang pedemo tewas saat demonstrasi yang berujung kerusuhan di sekitar Gedung DPR pada Rabu (25/9).
 
Tito menegaskan pedemo yang tewas itu bukan dari kalangan pelajar dan mahasiswa namun kelompok perusuh.
 
Kapolri juga membantah penyebab kematian korban bukan karena tindakan represif dari aparat yang menangani aksi massa rusuh.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019