Jakarta (ANTARA News) - Fungsionaris DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendi Choirie meminta agar semua pihak tidak lagi memperuncing keadaan yang terjadi partai tersebut. "Sudah tidak waktunya lagi memperuncing keadaan. Mari kita akhiri saling serang dan menjatuhkan," kata Gus Choi, panggilan akrab Effendi Choirie, di sela acara diskusi bertema "Kepemimpinan dan Prospek Indonesia ke Depan" yang diselenggarakan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) di Jakarta, Kamis. Menurut Gus Choi yang juga Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI, persoalan hukum yang menimpa salah seorang anggota FKB Yusuf Emir Faisal tidak perlu dikaitkan dengan persoalan PKB versi Muktamar Luar Biasa (MLB) Parung atau MLB Ancol. "Jangan mengaitkan masalah Pak Yusuf itu dengan PKB versi MLB Parung atau Ancol. Itu tidak ada urusannya dengan (masalah) PKB," kata Wakil Ketua Umum PKB versi MLB Parung itu. Ia meminta semua pihak agar menahan diri karena masyarakat dan elit partai sendiri sudah lelah dengan perseteruan di PKB. "Kita sudah `capek`, kasihan para elit kalau konflik terus. Sudahlah yang kemarin-kemarin itu jadi pelajaran berharga buat kita, sudah cukup," ujarnya tanpa merinci apakah sikap tersebut menunjukkan adanya keinginan untuk islah (berdamai) di antara kedua kubu PKB. Mengenai adanya rencana Muhaimin Iskandar yang akan menggugat pihak-pihak yang menuduh Muhaimin menerima dana gratifikasi dari Yusuf Emir Faisal hampir sebesar Rp1 miliar, Gus Choi mengatakan, hal itu merupakan masalah pribadi. "Silakan saja (mengajukan gugatan)," katanya. Gus Choi menambahkan, persoalan Yusuf Emir Faisal hendaknya diserahkan sepenuhnya pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya, mantan Ketua Komisi IV dari FKB, Yusuf Emir Faisal, Rabu (15/7) dinihari, ditahan penyidik KPK, setelah pada pekan lalu ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi alih fungsi hutan bakau Tanjung Api-api, Sumatera Selatan (Sumsel). (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008