Jakarta (ANTARA) - Universitas Tarumanagara (UNTAR) akan menggelar pertunjukan wayang kulit sebagai salah satu upaya untuk melestarikan budaya Indonesia dan dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-60 perguruan tinggi tersebut.

"Wayang adalah bentuk ekspresi budaya Jawa, ada syukur, ada perjuangan, ada nilai-nilai luhur yang dikembangkan," kata Rektor UNTAR Agustinus Purna Irawan usai mengisi acara Dies Natalis ke-60 UNTAR di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan cerita yang akan disuguhkan dalam pergelaran wayang tersebut adalah Gatotkaca winusuda, sebuah cerita perjalanan bagaimana gatotkaca menjadi seorang raja, menjadi seorang yang hebat dan disegani.

Rasa segan orang terhadap Gatotkaca diperoleh setelah gatotkaca melalui proses perjuangan panjang sehingga layak menjadi raja di Pringgondani.

Rektor Agustinus menyamakan perjuangan panjang Gatotkaca tersebut dengan proses pembelajaran yang juga panjang yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.

"Kan mahasiswa ini prosesnya juga panjang. Kemudian satu saat diwisuda, disahkan menjadi seorang sarjana. Di sini juga gambarannya Gatotkaca melalui satu perjuangan yang berat tetapi terus tekun hingga dia mendapatkan apa yang dia cita-citakan," katanya.

Ia ingin mahasiswa atau penonton wayang kulit tersebut menangkap pesan moral bahwa perjuangan untuk mencapai tujuan memang tidak singkat dan harus melalui banyak tantangan.

"Namun, kita harus betul-betul berjuang dan melakukan lnya dengan sesuatu yang benar."

"Kemudian setelah mendapatkan itu, kita harus berbagi dengan sesama, karena yang kita peroleh tentu diperoleh dari sesama. Maka kita juga berikan buat sesama," katanya.

Pewarta: Katriana
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019