Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Joseph R Donovan berkunjung ke Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat  untuk melihat keberhasilan daerah tersebut dalam mengendalikan rabies yang sempat mewabah beberapa tahun lalu.

Rilis yang diterima dari Pemkab Ketapang, Jumat disebutkan Joseph R Donovan diterima Bupati Ketapang Martin Rantan, Wakil Bupati Ketapang Suprapto serta Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang Farhan pada Kamis (3/10).

Usai ramah tamah, rombongan Duta Besar Amerika Serikat didampingi Bupati Ketapang dan Wakil Bupati Ketapang mengunjungi Puskesmas Mulia Baru.

Ikut dalam rombongan Duta Besar Amerika serikat di antaranya Mei Chou Donovan istri Dubes Amerika Serikat, Elizabeth Wharton (Control Officer Kedutaan Besar Amerika serikat untuk Indonesia), Sita Raiter (Assistant Information Officer Kedubes) dan William Slater (Officer Director USAID Health).

Di Puskesmas Mulia Baru, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia meninjau sosialisasi KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Zoonosis Rabies dan melakukan tanya jawab singkat dengan petugas penyuluh dan masyarakat.
Baca juga: Dinas: sebaran gigitan anjing rabies meluas di Kalbar
Baca juga: Rabies meluas di Kalbar karena vaksin rusak


Bupati Ketapang Martin Rantan menyambut baik kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dalam rangka monitoring dan evaluasi program kerja sama USAID dan FAO, khususnya penanggulangan rabies di Kabupaten Ketapang.

Bupati Ketapang mengucapkan terima kasih, dimana Ketapang selama ini dijadikan salah satu daerah untuk pilot project penanggulangan rabies.

Program penanggulangan rabies di Kabupaten Ketapang juga dianggap baik dan berhasil. Terkait dengan penanggulangan rabies, Bupati Ketapang juga mengucapkan terima kasih seluruh pihak, khususnya masyarakat Ketapang yang bersama-sama mendukung penanggulangan rabies.

Dalam mengatasi rabies, baik program pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, khususnya instansi yang menangani aspek kesehatan dan instansi yang menangani kesehatan hewan.

Tetapi, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam menentukan keberhasilan penanggulangan rabies.

"Beberapa faktor mempengaruhi tinggi rendahnya kasus rabies pada hewan dan manusia, salah satunya kesadaran masyarakat dalam memelihara hewan yang baik dan benar untuk vaksinasi rutin,” ucap Bupati Ketapang.

Karena itu, Bupati Ketapang mengimbau sekiranya terdapat laporan gigitan hewan, maka tindakan pertama yang harus dilakukan adalah pengobatan ke fasilitas kesehatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Baca juga: Gubernur Cornelis nyatakan Kalbar status KLB Rabies
Baca juga: Kalbar-Sarawak gelar vaksinasi massal rabies di Entikong


Sementara itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Joseph R Donovan, merasa senang sekali bisa berada di Kabupaten Ketapang.

Kunjungan itu karena telah bekerjasama dan melihat keberhasilan Ketapang dalam mengendalikan rabies. Hal ini dibuktikan, Bupati Ketapang, sebulan lalu mendapat penghargaan di Jakarta atas keberhasilan dalam program penanggulangan rabies.

Selain itu, kunjungan ke Ketapang juga menandai peringatan ke-70 tahun kemitraan diplomatik AS-Indonesia. Indonesia diakui sebagai pemimpin global dalam memerangi penyakit menular dan telah berbagi pengalaman dan pembelajaran ke seluruh dunia.

Selama lebih dari satu dekade, Amerika Serikat, melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), telah bekerja di Indonesia untuk menangani pandemi.

Kerja sama ini telah menyelamatkan jiwa, mata pencaharian, serta melindungi masyarakat dan ekonomi.

“Di Ketapang, pemerintah daerah, masyarakat, dan mitra internasional, termasuk Pemerintah AS dan FAO, telah bekerja bersama dan berhasil mengendalikan rabies. Keberhasilan ini adalah milik kita bersama. Tapi, kita tidak boleh berpuas diri, kita harus tetap waspada: virus dan ancaman penyakit selalu ada," tegas Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia, Joseph R Donovan.

Harapan yang sama juga disampaikan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia saat mengunjungi Puskesmas Mulia Baru.

Disampaikannya, masyarakat adalah mata dan telinga bangsa Indonesia. Karena itu, masyarakat adalah bagian penting dari upaya menjaga Indonesia agar tetap aman dan terlindung dari berbagai penyakit infeksi.

"Terima kasih atas komitmen Anda untuk berada di 'garis depan' dalam upaya deteksi dan pencegahan penyakit. Amerika Serikat gembira bisa bekerja sama bergandeng tangan dengan masyarakat Indonesia dalam memberantas berbagai penyakit infeksi untuk memastikan keamanan kesehatan generasi masa depan Indonesia,' harapnya kepada petugas penyuluh dan masyarakat saat di Puskesmas Mulia Baru.

Usai dari Puskesmas Mulia baru, selanjutnya rombongan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia mengunjungi Kabupaten Kayong Utara.

Di Kabupaten Kayong Utara diagendakan akan melakukan ramah tamah dengan Bupati Kayong Utara, dan meninjau program di Klinik ASRI. Dubes juga direncanakan melihat usaha mikro kecil menengah untuk mengurangi penebangan pohon, pembuatan pupuk organik, dan pemberian kambing untuk para janda.

Selama ini diketahui, Kedutaan Amerika Serikat ikut mendukung pendanaan program konservasi melalui Badan Pembangunan Amerika Serikat (USAID) dan US Fish and Wildlife Service (USFWS).
Baca juga: Kalbar waspadai penularan virus melalui kelelawar

Pewarta: Teguh Imam Wibowo/Rilis
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019