Burung balam merupakan burung jenis endemik Sumbar dan juga lekat dengan petatah petitih Minangkabau sehingga pantas menjadi maskot kegiatan
Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan burung balam jenis burung tekukur (Streptopelia Chinensis) sebagai maskot Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2020 yang akan dilaksanakan di Kota Padang Sumatera Barat.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Padang, Jumat mengatakan burung balam merupakan burung jenis endemik Sumbar sehingga dipilih sebagai usul maskot kegiatan.

Didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, keluarga Berencana, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPPKBKP) Sumbar Novrial, ia mengatakan pemilihan burung balam ini sebagai maskot Harganas 2020 tentu memiliki filosofi yakni burung ini memberikan fungsi keluarga, pertanian dan pariwisata.

“Awalnya kegiatan ini digandeng dengan Penas Tani maka burung balam kita ambil sebagai maskot dari fungsi pertaniannya,” katanya.

Ia mengatakan untuk maskot Harganas sendiri kalau memang disetujui burung balam maka akan diangkat untuk dilelang dan disayembarakan kepada masyarakat.

“Burung balam sendiri juga lekat dengan petatah petitih Minangkabau sehingga pantas menjadi maskot kegiatan,“ katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN M Yani mengatakan dalam menentukan maskot Harganas 2020 pihaknya menyerahkan seutuhnya kepada pemerintah daerah.

“Kita serahkan pemilihan maskot Harganas 2020 kepada mereka,” katanya.

Harganas, momentum wujudkan keluarga sejahtera

Pihaknya memperkirakan pada peringatan Harganas 2020 Kota Padang, Sumatera Barat akan kedatangan sekitar 10 ribu orang yang akan memperingati kegiatan tersebut.

“Jumlahnya tentu dapat bertambah karena masa persiapan cukup panjang yakni sekitar delapan hingga sembilan bulan lagi,” katanya.

Ia mengatakan dalam peringatan tersebut akan diselingi rangkaian kegiatan yang tidak hanya ada di Kota Padang namun juga beberapa kota dan kabupaten di Sumbar. Hal ini bertujuan agar seluruh masyarakat Sumatera Barat merasakan dampak pelaksanaan Harganas di daerah mereka.

Menurut dia dalam rangkaian kegiatan akan fokus pada dua hal yaitu pelayanan kepada masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Ia mengatakan untuk pelayanan masyarakat akan diisi kegiatan berupa pelayanan kesehatan, pemasangan kb dan konseling keluarga. Sementara untuk pemberdayaan dengan melakukan pembinaan di kampung kb dan juga mendorong mereka meningkatkan perekonomian.

“Berbagai kegiatan akan dilaksanakan di beberapa kota dan kabupaten walaupun tidak seluruh daerah, ini bertujuan agar masyarakat merasakan dampak pelaksanaan Harganas di Sumbar,” katanya.

Baca juga: BKKBN mundurkan pelaksanaan peringatan Harganas 2020 di Sumbar

Baca juga: BKSDA amankan 592 ekor burung dilindungi di Merak

Baca juga: Burung merpati milik warga Bandung terjual dengan harga Rp1 miliar


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019