Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, pada Jumat mengatakan Pemimpin Hong Kong Carrie Lam harusnya mundur menyusul serentetan aksi protes selama beberapa bulan terhadap pemerintahannya, menurut media Malaysia.

Berkembangnya penentangan terhadap pemerintahan Hong Kong menyeret pusat bisnis tersebut ke dalam krisis politik terparah selama puluhan tahun sekaligus menjadi tantangan terbesar bagi presiden China, Xi Jinping sejak berkuasa pada 2012.

Berbicara saat konferensi pers di Kuala Lumpur, Mahathir, yang merujuk pada Beijing, menyebutkan Lam "harus patuh pada master dan di saat bersamaan ia harus bertanya pada hati nuraninya," menurut portal berita daring, MalaysiaKini.

"Saya rasa hal yang terbaik adalah mundur," kata Mahathir.

Aksi protes di Hong Kong dipicu oleh RUU ekstradisi, yang kini dibatalkan, yang memungkinkan tersangka dibawa ke China daratan untuk diadili, dan aksi tersebut semakin intens sejak Juni. Mereka juga menuntut seruan yang lebih luas terhadap demokrasi, di antara tuntutan lainnya.

Mahathir, 94, merupakan salah satu pemimpin paling berpengalaman di Asia. Ia menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun sejak 1981, dan keluar dari masa pensiun tahun lalu untuk memimpin pemerintahan setelah memenangi pemilihan.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Malaysia Mahathir ulang tahun ke-94
Baca juga: Mahathir kunjungan ke Jepang

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019