New York (ANTARA) - Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis meredakan kekhawatiran bahwa ekonomi global yang melambat dapat membebani permintaan energi.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi patokan AS untuk pengiriman November naik 0,36 dolar AS menjadi menetap pada 52,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu untuk patokan internasional, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 0,66 dolar AS menjadi ditutup pada 58,37 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Tingkat pengangguran di Amerika Serikat turun menjadi 3,5 persen pada September, tingkat terendah dalam 50 tahun tahun terakhir, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat (4/10/2019).

Departemen mengatakan total penggajian (payroll) pekerjaan non-pertanian bertambah 136.000 pada bulan lalu. Pertumbuhan lapangan pekerjaan mencapai rata-rata 161.000 per bulan sejauh tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan bulanan rata-rata 223.000 pada tahun lalu.

Harga minyak juga mendapat dukungan setelah data menunjukkan penurunan jumlah rig AS. Jumlah rig pengeboran aktif di Amerika Serikat turun lima menjadi 855 rig minggu ini, berkurang 197 rig dari waktu yang sama tahun lalu, menurut data mingguan yang dirilis oleh Baker Hughes pada Jumat (4/10/2019).

Menurut perusahaan jasa ladang minyak yang berbasis di Houston tersebut, rig pengeboran aktif ini mencakup 710 rig minyak yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS, turun tiga; 144 rig pengeboran gas turun dua; dan aneka rig tidak berubah sama sekali. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga emas turun, hentikan kenaikan 3 hari beruntun

Baca juga: Rupiah lanjut menguat, dekati Rp14.100 di tengah ekonomi AS melambat

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019