Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah mengajak dan mengingatkan para alumni Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) agar bersiap diri menghadapi tantangan  era industri 4.0.

Nurdin Abdullah mengatakan tantangan era industri 4.0 atau era revolusi digital adalah ketidakpastian atau tidak bisa lagi melakukan seperti pendekatan yang lama, tetapi harus mengikuti perkembangan.

"Banyak usaha yang mati tetapi juga banyak menimbulkan usaha baru. Misalnya untuk memesan makanan tinggal menggunakan aplikasi," kata Nurdin pada Wisuda Ke-33 PNUP di Baruga AP Pettarani Makassar, Sabtu.

Ia menjelaskan, wisudawan harus memiliki hard skill dan soft skill. Hardskill dari ilmu dan keterampilan yang dimiliki, perlu juga softskill melakukan komunikasi, adaptasi dan fleksibilitas dan team work, motivasi serta kreativitas. Hal ini yang akan mengantar mereka menjadi yang terbaik di era global.

Baca juga: Gubernur Khofifah dorong UMKM Muslimat NU bersaing di era digital
Baca juga: Indonesia perlu transformasi keterampilan SDM hadapi industri 4.0


Kelemahan di dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan pemerintahan adalah terlalu menonjolkan ego sektoral.

Ia menekankan bahwa riset bukan berakhir pada publikasi, tetapi berujung pada inovasi sehingga bernilai penting dimanfaatkan oleh masyarakat.

Diperlukan kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi. Politeknik Ujung Pandang telah memberikan banyak inovasi.

"Pertanyaannya apakah kita sudah implementasikan dalam bentuk skala besar, apakah sudah mampu membangun sinergi dengan dunia industri," ujarnya.

Ia saat menjabat Bupati di Bantaeng, menjadikan sebagai kabupaten pendidikan dengan membangun BLK, sembari membangun langkah dengan menjajaki kerja sama dengan Toyota Jepang. Karena itu lahirlah Sekolah Mekanik Toyota yang menciptakan instruktur dan tenaga ahli.

"Angkatan pertama 16 orang, setelah menyelesaikan studi, seluruhnya diseleksi, yang terbaik dikirim ke Jepang, kita sebelum wisuda itu banyak surat yang masuk meminta anak-anak kita. Kita belum bisa 
karena kita mau menciptakan infrastruktur dulu," katanya.

 Demikian juga peran pemerintah harus hadir, termasuk kebutuhan dunia pendidikan. Di tahun 2020 juga akan mencoba memasukkan beberapa program yang menjadi kebutuhan kampus.

Adapun jumlah wisudawan yang diwisuda sebanyak 1.010 orang dari enam jurusan. PNUP berada pada peringkat enam terbaik di Indonesia dari 1.000-an kampus vokasi. 

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019