Beijing (ANTARA) - Kantor Atase Pertahanan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, China, Sabtu memperkenalkan olahraga pelangi sepak pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-74.

Olahraga mirip sepak takraw dengan menggunakan bola terbuat dari rangkaian bulu angsa warna-warni yang ukurannya lebih besar daripada bola bulu tangkis tersebut dimainkan dua regu, masing-masing regu terdiri dari dua orang.

"Pelangi sepak ini baru pertama kali kita pertandingkan," kata Atase Pertahanan KBRI Beijing Brigadir Jenderal TNI Kuat Budiman.

Baca juga: Presiden pimpin Upacara HUT Ke-74 TNI

Di China, olahraga dengan sebutan "tijianzi" itu sudah lama dimainkan masyarakat, baik tua maupun muda. Biasanya dimainkan dua orang yang bekerja sama untuk menjaga bola tersebut tidak jatuh ke tanah dengan cara disepak dan disundul.

Namun oleh Atase Pertahanan tradisi itu dimodifikasi menjadi ajang permainan beregu di atas lapangan berukuran 5x10 meter dan dipasang net pada bagian tengahnya.

Regu yang lebih dulu mengumpulkan 15 angka (game point) berhak menjadi pemenang di setiap permainan tersebut.

Pertandingan yang digelar di halaman utama KBRI Beijing tersebut diikuti 190 orang putra dan putri.

"Warna pelangi pada alat permainan ini merupakan analogi bahwa para mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Tiongkok meskipun datang dari daerah yang berbeda-beda serta beragam suku, ras dan agama, tetap harus bersatu sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang, maju, dan kuat," ujar Kuat.

Para pelajar Indonesia yang turut meramaikan kejuaraan tersebut berasal dari berbagai organisasi, diantaranya Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Tiongkok (Permit), Lingkar Pengajian Beijing (LPB), Beijing International Christian Fellowship Indonesian Congregation (BICF-IC), Organisasi Buddhist Manggala (OBM), dan Keluarga Katholik Indonesia Beijing (KKKIB).

Baca juga: Presiden apresiasi prestasi TNI

Baca juga: Gatot: TNI-Polri jangan mau dibenturkan

 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019