Kami sedang mengupayakan pembuatan data, karena sampai saat ini belum ada paguyuban (organisasi) warga Aceh di Papua
Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Sejumlah warga Aceh yang bekerja dan merantau di Provinsi Papua kini mulai mengumpulkan data diri agar memudahkan komunikasi sesama warga perantau yang ada di daerah itu, menyusul terjadinya kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu.

"Kami sedang mengupayakan pembuatan data, karena sampai saat ini belum ada paguyuban (organisasi) warga Aceh di Papua," kata perwakilan  perantau asal Aceh di Jayapura, Afrizal Abdul Rasyid yang dihubungi ANTARA dari Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu.

Karena belum ada data yang valid, ia mengaku sesama perantau asal Aceh sampai saat ini masih sulit melakukan komunikasi sehingga pembuatan data ini diharapkan lebih mudah melakukan koordinasi dan saling bertukar informasi terkait situasi terkini di daerah tersebut.

Pesan damai mahasiswa Papua di Aceh



Menurutnya, saat ini ada sekitar seratusan lebih warga Aceh di Jayapura yang bekerja di daerah itu sejak beberapa tahun terakhir, dengan beranekaragam profesi di antaranya seperti aparatur sipil negara (ASN), dokter, wirausaha serta aneka pekerjaan lainnya.

Terkait dengan kedatangan perwakilan Pemerintah Aceh di Papua, kata Afrizal, pihaknya menyambut baik karena hal itu merupakan bagian dari perhatian pemerintah daerah kepada warga Aceh yang berada di Papua.

"Kehadiran Pemerintah Aceh di Papua sudah membuat masyarakat Aceh senang dan nyaman," katanya menambahkan.

Saat ini warga Aceh yang berada di daerah tersebut masih dalam kondisi aman dan tetap beraktivitas seperti biasa, demikian Afrizal Abdul Rasyid ​​​​​​.

Baca juga: Semua warga Aceh di Papua diketahui sehat dan aman

Baca juga: Pemerintah Provinsi Aceh masih fasilitasi pemulangan warganya di Papua

Baca juga: Data dan pantau warganya di Papua, Pemerintah Aceh kirim tim

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019