Jakarta (ANTARA) - Negara di kawasan Asia Tenggara melalui "The 9th ASEAN Senior Officials Meeting on Sports (SOMS-9)" di Manila Filipina, Senin, sepakat untuk mendorong cabang olahraga tradisional agar bisa menjadi cabor unggulan untuk dilombakan dalam Asian Games atau Olimpiade jika memungkinkan.

Cabang olahraga tradisional yang dimaksud antara lain Pencak Silat, Sepak Takraw, dan Muaythai, diharapkan bisa menjadi fokus negara ASEAN agar bisa "naik kelas" meski sadar usaha tersebut bukan hal mudah.

Melalui keterangan resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) di Jakarta, Senin, pembahasan juga berlanjut pada pembahasan masalah cabang olahraga yang ditandingkan dalam SEA Games.

Baca juga: ASEAN ingin pelaksanaan Piala Dunia 2034 dilakukan di dalam kawasan

Dalam pembahasan ini, seluruh negara ASEAN sepakat untuk berkoordinasi dengan National Olympic Committee (NOC) masing-masing agar pada SEA Games berikutnya konsisten hanya mempertandingkan cabang yang berbasis Olimpiade.

Guna mewujudkan hal itu maka diperlukan pula usaha mengamandemen SEA Games Federation Charter tertentu.

Dengan perubahan tersebut, harapannya tuan rumah tetap bisa menambah cabang olahraga yang diinginkan namun tetap dengan sangat membatasi jumlahnya dan harus sesuai dengan persetujuan negara ASEAN lainnya.

Pada pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Sekretaris Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, dengan agenda pertemuan yang akan berlangsung hingga tanggal 8 Oktober 2019.

Selanjutnya, pertemuan tersebut berlanjut pada tanggal 9 Oktober untuk tingkat "The 5th ASEAN Ministerial Meeting (AMMS-5)" yang berlangsung di kota yang sama.

Baca juga: Kemendikbud: Masyarakat bisa berkompetisi olahraga tradisional di PKN

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019