Bakal calon Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari (kiri) mengabadikan Forum Komunikasi Cabang Olahraga Indonesia yang melakukan deklarasi dukungan di Akademi Jetski Indonesia di Ancol, Jakarta, Minggu (6/10/2019). ANTARA/Bayu Kuncahyo
Resolusi

Berdasarkan peraturan tentang pemilihan ketum dan waketum KOI, calon tidak diperbolehkan merangkap jabatan pada Kepengurusan Tingkat Pusat (KTP) anggota dan organisasi keolahragaan nasional yang sama atau sejenis yang lain. Mentaati aturan tersebut, Okto pun menyatakan sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Ketua Umum PB ISSI.

Maju sebagai bakal calon tunggal ketum KOI, visi yang dibawa Okto adalah mengembalikan kejayaan Indonesia di panggung multi event olah raga dunia.

Adapun misi yang dikejar antara lain memperjuangkan Indonesia agar bisa menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, mengajak semua stakeholder meningkatkan seluruh perangkat dukungan untuk sukses prestasi, administrasi, dan legacy, serta mengantarkan cabang olahraga untuk aktif berpartisipasi dalam ajang kejuaraan dunia.

"Jabatan ini bukan jabatan keren-kerenan. Setelah Kongres nanti ada pekerjaan besar yang tidak bisa ditunda-tunda. Juga ada prakualifikasi olimpiade sekaligus untuk proses mengejar Indonesia menuju tuan rumah Olimpiade 2032,," kata Okto.

Baca juga: Raja Sapta Oktohari deklarasikan diri maju sebagai calon ketua KOI

Apabila Okto menjabat nanti, itu berarti dia akan menghadapi dua hajatan internasional besar terdekat, yakni SEA Games 2019 dan Olimpiade Tokyo 2020. Tentu itu akan menjadi debutnya sebagai ketum KOI untuk memberikan kejutan baru dalam pengembangan olah raga Indonesia.

Meskipun tidak ada proses rebut-rebutan kursi, terpilihnya Okto secara aklamasi diharapkan tidak dijadikan semata-mata hanya untuk mengisi kekosongan jabatan tertinggi dalam organisasi.

Bagaimana pun, Okto mengemban tugas berat dalam memperbaharui sistem keolahragaan nasional. Bukan hanya mengakomodir keikutsertaan tim Merah Putih dalam multi event dunia atau membawa Indonesia menjadi tuan rumah turnamen internasional, tetapi juga bersinergi dengan lembaga olahraga lain untuk menata, mengelola, dan meningkatkan pengembangan olah raga di Indonesia agar bisa berjalan lebih baik lagi.
Biodata

Tempat, tanggal lahir:
Jakarta, 15 Oktober 1975

Orangtua: 
Oesman Sapta Odang dan Serviati Oesman

Karier dan Organisasi:
1. Ketua INAPGOC                
2. Presiden Direktur Mahkota Properti Indo                      (2013-sekarang)
3. Chief de Mission Kontingen Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro (2016)
3. Ketua Umum HIPMI           (2011-2014)
4. Ketua Umum PB ISSI         (2015-sekarang)
5. Promotor Tinju (Mahkota Promotion)
6. Wakil Presiden Federasi Balap Sepeda Asia (ACC)
7. Anggota Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI)
 




 

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019