Serang (ANTARA News) - Areal sawah yang terkena kekeringan di wilayah Banten terus meluas, hingga akhir Juli jumlahnya mencapai 24.142 hektare dan 3.922 Ha diantaranya sudah terkena puso. Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Agus Tauchid di Serang, Selasa mengatakan, sebanyak 24.142 Ha sawah terkena kekeringan tersebut, tersebar di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Kabupaten dan Kota Serang serta di Kabupaten Tangerang. "Di Kabupaten Pandeglang 2.271 hektare tanam padi tersebut puso dan di Kabupaten Lebak terkena puso 1.550 Ha, juga di Kota Serang seluas 101 Ha," katanya. Kekeringan yang paling parah dan luas melanda Kabupaten Pandeglang mencapai 17.722 hektare yang tersebar di sekitar 11 kecamatan. Namun demikian, meskipun kekeringan tersebut kemungkinan terus meluas, pihaknya optimis tidak akan mempengaruhi target produksi padi di Banten 2008 sebanyak 1,8 juta ton. "Kami terus berupaya mobilisasi pompa air dan berkoordinasi dengan Dinas Suber Daya Air, untuk mengantisipasi agar tidak terus meluas," katanya. Menurut Agus, hingga Tanggal 7 Juli 2008 lalu, jumlah sawah terkena kekeringan itu berada di Kabupaten Serang 436 ha, Kabupaten Pandeglang 17,722 Ha yang tersebar di 11 kecamatan dan di Kabupaten Lebak 5.256 Ha, Kabupaten Tangerang 370 ha serta Kota Serang 358 Ha. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman Provinsi Banten, Winarjono mengatakan, debit air irigasi di wilayah Banten saat ini telah berkurang sekitar 40 persen dari biasanya karena musim kemarau. Sehingga, pemanfaatan air irigasi untuk persawahan tersebut, dilakukan dengan cara bergiliran per blok di 13 daerah edaran air yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi. "Sawah irigasi yang menjadi kewenangan provinsi hanya 20 ribu hektar, lainnya tanggungan pemerintah pusat dan kabupaten/kota. Kami berharap, para petani bisa mengatur pola tanam saat musim seperti ini," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008