Sempat tertinggal 9-11 di interval gim pertama, Putri bermain lebih sabar dan tidak buru-buru mematikan lawan, sebagaimana masukan dari sang pelatih Herli Djaenudin.
"Di gim pertama saya ketinggalan, lawan cukup bagus di bola-bola atas. Tapi pergerakannya kurang cepat, jadi ini saya manfaatkan. Dia tampil 'nothing to lose', pelatih bilang ke saya supaya jangan buru-buru mematikan lawan," kata Putri melalui keterangan resmi PP PBSI di Jakarta, Selasa.
Pada pertandingan yang berlangsung di Kazan Gymnastic Center, Rusia, Putri pun sempat meladeni reli-reli yang dimainkan Samin melalui permainan yang rapi dan minim kesalahan sendiri.
Sebaliknya, Samin justru banyak membuat kesalahan beruntun yang justru mendorong poin Putri untuk terus melesat.
Usai berjaya di nomor beregu, Putri berharap bisa meraih gelar juara di nomor perorangan. Akan tetapi ia tak mau berpikir terlalu jauh, melainkan fokus ke satu demi satu pertandingan terlebih dahulu.
"Saya mau tampil lepas saja, targetnya tentu mau juara. Tapi yang utama itu main bagus dulu dan hadapi satu demi satu lawan. Lawan terberat itu dari China, Thailand dan Jepang," ujar Putri.
Sementara itu, Yasnita Enggira Setiawan mengikuti langkah Putri ke babak ketiga, juga dengan menghentikan perlawanan wakil Negeri Jiran, Myisha Mohd Khairul dengan skor 21-14, 21-16.
Baca juga: Aisyah tetap santai meski pertama kali turun di WJC
Baca juga: Yasnita ingin tampil maksimal di WJC terakhir
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
