Ongkos kirim juga menjadi kendala di setiap pemasaran gamelan
Bantul (ANTARA) - Perajin alat musik gamelan di Sentra Kerajinan Gamelan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) banyak mendapat pesanan dari pelanggan luar Pulau Jawa untuk digunakan dalam acara adat di berbagai daerah.

"Daerah pemesan gamelan seperti Aceh, Lampung, Kalimantan hingga Papua," kata Legiyono, pemilik rumah produksi gamelan "Daliyo Legiyono" di Banguntapan, Bantul, Selasa.

Legiyono mengatakan salah satu instrumen gamelan yang biasa digunakan untuk alat musik iringan acara adat di luar Jawa itu adalah kempul yang dijual Rp2,2 juta per unit.

Baca juga: Disbudpar Gunung Kidul hibahkan seperangkat gamelan kepada 137 desa

Legiyono menjelaskan saat ini penjualan paling banyak berasal dari pesanan eceran dibandingkan paket besar. Penjualan paling banyak mencapai Rp12 juta- Rp15 juta per bulan, sedangkan per set gamelan minimal Rp80 juta ke atas menyesuaikan bahan.

"Dibanding pesanan satu set gamelan, pemesan lebih dominan per instrumen. Ongkos kirim juga menjadi kendala di setiap pemasaran gamelan, " kata dia.

Kerajinan gamelan yang sudah ada sejak 1954 didirikan oleh Almarhum Daliyo ini diteruskan putranya Legiyono hingga sekarang atas dasar melestarikan kebudayaan alat musik gamelan.

"Sudah dipesan sama ayah saya, kalau membuat gamelan jangan asal-asalan bunyi, bunyinya harus sesuai standar," kata dia.

Baca juga: Paguyuban Pasundan NTB tampilkan seni degung dalam pentas kebangsaan

Oleh karena itu dalam produksi pencon (bonang, kenong, ketuk, kempul dan gong besar) ia lebih sering melipat plat logam atau tidak menyambungkan antara atas dan bawah pencon dengan las.

"Kenong itu paling lama dan sulit melipatnya karena paling dalam (lebar tingginya). Kalau dilas bisa dapat sepuluh kenong, kalau teknik melipat cuma dapat satu," kata Legiyono.

Legiyono berharap masyarakat dan pemerintah selalu menjaga dan melestarikan alat musik gamelan dengan mempertahankan kualitas bahan dan bunyi dari berbagai instrumen gamelan yang ada.

Baca juga: Kolaborasi gamelan dan cello tampil di Intimate Gamelan di London

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019