Bogor (ANTARA) - Pasien kanker perlu terpenuhi asupan nutrisinya agar tak mengalami malnutrisi. Namun di sisi lain, terapi pengobatan kanker membuat nafsu makan mereka turun drastis.

Apa yang bisa orang-orang terdekat lakukan dan perhatikan? Berikut sejumlah tips dari ahli nutrisi dr Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi saat seminar media di Bogor, Selasa (8/10) sore.

1. Jenis

Dedy mengatakan pentingnya memilih jenis makanan yakni tinggi kalori dan protein karena kebutuhan energi pasien kanker lebih tinggi.

Selain itu, pilih makanan segar, hindari makanan berpengawet, kalengan dan "kosong" seperti soda, hindari makanan yang memiliki bumbu aroma tajam karena pasien mudah mual.

2. Jumlah

Sebaiknya makan dengan porsi kecil namun sering karena kecenderungan pasien mudah kenyang. Makan sesuai porsi yang dianjurkan dokter dan habiskan.

Selain itu, makan obat dengan cairan tinggi kalori dan protein, misalnya jus sekaligus untuk membantu menelan obat. Sebaliknya, jangan minum obat bersama makan karena bisa membuat cepat kenyang.

Jangan minum obat dengan jus asam karena bisa mempengaruhi metabolisme obat.

3. Jadwal

Setiap saat pasien berselera makan segeralah makan, dengan porsi kecil namun sering. Sebaiknya pilih makanan yang tidak terlalu panas atau dingin untuk menghindari munculnya rasa mual.

4. Kreatif olah makanan

Hindari memasak makanan dengan bumbu berlebih dan aroma tajam, sajikan menu makanan yang kreatif agar pasien tak bosan dan hindari mengolah makanan dengan cara dibakar.

Dedy menjelaskan, pasien kanker perlu terpenuhi asupan nutisinya, antara lain untuk mencegah dan memperbaiki defisiensi zat gizi, membantu pasien mentoleransi terapi, meminimalkan efek samping dan komplikasi terkait nutrisi.

Selain itu, nutrisi berperan untuk membantu mempertahankan berat badan dan kondisi fit, mencegah kerusakan jaringan dan membantu pembentukan jaringan serta melawan infeksi.

Pasien kanker membutuhkan kalori 30-35 kkal/kg/BB/hari, protein1,2-2 gram/kg/BB/hari bahkan sampai 2,5 gram/kg/BB/hari, lalu asupan lemak 30-50 persen dari total kebutuhan harian, ditambah asam lemak omega-3.


Baca juga: Mengapa tubuh pasien kanker bisa sangat kurus?

Baca juga: Konsumsi ikan asin berlebihan bisa picu kanker nasofaring

Baca juga: Minum teh terlalu panas bisa tingkatkan risiko kanker

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019