Pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan layang dan terowongan akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan tiga jembatan di Jawa Tengah  dalam upaya mendukung konektivitas dan aksesibilitas di provinsi itu.

Tiga jenbatan itu adalah Jembatan Sunandar di Kabupaten Kudus dan dua jembatan di Kabupaten Temanggung, yakni Jembatan Progo Kranggan dan Galeh

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan konektivitas antarwilayah diperlukan agar mobilitas barang, jasa dan manusia lebih efisien.

Baca juga: Kementerian PUPR syaratkan penggunaan baja tulangan beton SNI

“Pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan layang dan terowongan akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas, di samping itu juga memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Jembatan Sunandar dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Ditjen Bina Marga pada tahun 2017.

Jembatan yang berada di perbatasan antara Kabupaten Kudus dan Kabupaten Demak ini membentang di atas Sungai Wulan Kudus sepanjang 996 meter dengan lebar 11 meter, sedangkan panjang total dari mulai perkerasan jalan pendekat (oprit) jembatan hingga stasiun nol mencapai 600 meter. Biaya pengerjaan jembatan dari APBN sebesar Rp115,5 miliar.

Baca juga: PUPR: Jembatan Balang II tingkatkan konektivitas ibu kota baru

Konstruksi Jembatan Sunandar memiliki beberapa kelebihan di antaranya tidak menggunakan pilar di tengah dan lantai jembatan lebih tinggi, sehingga masih aman apabila permukaan air Sungai Wulan meluap. Jembatan telah diuji coba untuk mendukung arus mudik Lebaran 2019.

Kehadiran duplikasi Jembatan Sunandar sangat penting tidak hanya untuk lalu lintas harian warga namun juga sebagai jalur logistik di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Kudus.

Dukungan infrastruktur konektivitas lain yang telah selesai adalah Jembatan Progo Kranggan sepanjang 60 meter yang berada di perbatasan Kecamatan Temanggung-Kranggan di Kabupaten Temanggung.

Jembatan ini dibangun untuk memperbaiki jembatan lama yang runtuh pada tahun 2018. Masa pelaksanaan pembangunan jembatan dari tahun 2018-2019.

Baca juga: Menhub kebut konektivitas pariwisata di Joglosemar

Saat ini konstruksi Jembatan Progo Kranggan terdiri dari dua jembatan yang dapat dilalui kendaraan dari dua arah, sehingga akan memperlancar arus barang dan manusia di Lintas Tengah Pulau Jawa, baik dari Jakarta atau Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur atau sebaliknya.

Letak Temanggung yang berada di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah menjadi penghubung antar wilayah.

Jembatan lain di Temanggung adalah Jembatan Galeh di Kecamatan Parakan sepanjang 40,6 meter. Pembangunan jembatan dilakukan BBPJN VII dengan mereaktifasi jembatan lama yang usianya sudah dibangun sejak zaman Belanda.

Duplikasi jembatan dibangun di sebelah jembatan lama dengan masing-masing memiliki 2 lajur. Untuk jembatan baru digunakan arus lalu lintas dari arah Temanggung menuju Parakan dan jembatan lama untuk arus dari arah sebaliknya.

Baca juga: Pemerintah anggarkan Rp1,1 triliun tingkatkan konektivitas pariwisata

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019