Jerusalem, Palestina (ANTARA) - Polisi Israel, Selasa (8/10), mengganggu orang Muslim yang sedang shalat di kompleks Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur untuk melindungi kunjungan provokatif oleh Yahudi fanatik ke tempat suci umat Muslim itu.

Beberapa pejabat dan saksi mata Palestina mengatakan polisi memeriksa identitas orang Palestina yang akan shalat saat mereka memasuki kompleks tempat suci yang dikelilingi tembok untuk melaksanakan menunaikan ibadah harian.

Polisi Israel mengusir orang yang sedang shalat di daerah Bab Ar-Rahmah dari kompleks tersebut untuk mengizinkan kunjungan tanpa hambatan oleh puluhan orang Yahudi fanatik, termasuk seorang menteri kabinet dan seorang rabbi ekstremis.

Baca juga: Palestina peringatkan Israel tak ubah status quo Masjid Al-Aqsha

Para pejabat mengatakan kaum Yahudi fanatik tersebut melakukan ritual Yahudi di lokasi tersebut, dalam pelanggaran terhadap peraturan kunjungan buat orang non-Muslim, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu.

Kunjungan oleh kaum fanatik yang menganjurkan penghancuran masjid Al-Aqsha  dan menggantinya dengan kuil Yahudi biasanya meningkat selama liburan Yahudi. Polisi menemani kaum fanatik dalam kunjungan mereka dan memaksa orang Muslim menjauh dari jalan mereka, yang meliputi Bab Ar-Rahmah --yang juga dikenal dengan nama Gerbang Emas.

Baca juga: Ratusan orang gelar aksi Al-Aqsha Haqquna

Sementara itu, Kementerian Urusan Agama dan Waqaf di Pemerintah Otonomi Nasional Palestina dengan keras mengecam peningkatan penyusupan dan pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsha oleh kaum Yahudi fanatik. Kementerian itu memperingatkan kaum Yahudi fanatik berusaha mengubah komplek Masjid Al-Aqsha menjadi daerah Yahudi.

Sumber: WAFA

Baca juga: 100 pemukim Yahudi serbu Masjid Al-Aqsha

Baca juga: Turki kecam pernyataan menteri Israel mengenai Masjid Al-Aqsha

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019