Kalau itu sudah betul-betul final akan dikunci dalam kesepakatan bersama
Jakarta (ANTARA) - PT Angkasa Pura II membutuhkan waktu setahun untuk menentukan desain, yang meliputi desain dasar (basic design), konseptual desain (conceptual design), dan desain teknis (detailed engineering design) dalam pembangunan Terminal 4 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin di Tangerang, Rabu, menjelaskan lamanya waktu menentukan rancangan Terminal 4 karena pihaknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

“Apa itu 'conceptual design'? Yaitu desain konseptual yang akan menjelaskan kebutuhan 'stakeholder' (pemangku kepentingan, red.), jadi lebih bersifat kolaborasi antara AP II sebagai operator bandara yang menampung dan menerima saran dari 'stakeholder'. Jadi, kita tidak bisa bekerja sendiri. Bagaimana tanggapan operator maskapai, dari pihak Bea Cukai, Imigrasi, Karantina,” katanya.

Awaluddin menambahkan dalam proses penggodokan rancangan konseptual itu pula akan ditentukan arah fungsi dari Terminal 4, apakah dikhususkan untuk maskapai penerbangan berbiaya murah atau layanan lengkap (full service).

“Dalam lima hingga 20 tahun ke depan, industri transportasi udara yang akan didorong maskapai seperti apa, belum lagi ada penumpang, pemerhati layanan udara itu akan dirumuskan, sehingga tidak akan sepihak,” katanya.

Baca juga: Bandara AP II sabet 22 penghargaan Dewan Bandara Internasional

Selain itu, Terminal 4 akan menampung pergerakan penumpang hampir dua kali dari Terminal 3, yakni 45 juta penumpang per tahun, sementara Terminal 3 sebanyak 35 juta penumpang per tahun.

Sebagai lahan terakhir yang dimiliki AP II di wilayah Soekarno-Hatta, pihaknya juga akan mengoptimalkan pembangunan Terminal 4.

“Ini yang cukup menguras energi, sehingga saya bilang ini akan jadi proyek khusus. Kalau itu sudah betul-betul final akan dikunci dalam kesepakatan bersama. Jadi, ide untuk mengubah di tengah jalan itu tidak ada lagi,” katanya.

Tahap selanjutnya setelah konseptual desain, yaitu desain dasar terkait luas, pergerakan pesawat, proyeksi jumlah penumpang kemudian "detailed engineering design", yakni anggaran, volume, dan luasan yang berdampak pada biaya serta sistem bangunannya.

Saat ini, dia menjelaskan sedang proses finalisasi keputusan pemenang lelang tender desain dan diharapkan diputuskan paling lambat November 2019.

Setelah itu, dilakukan tender kontraktor selama enam bulan dan semester kedua 2021 akan dimulai konstruksi.

“Berarti di atas Semester 1 2021 konstruksi berjalan, Presiden minta tiga tahun, jadi 2024 diharapkan bisa selesai. Konstruksi juga kan ada persiapan, ada ‘demolish’ gedung, dan ‘land clearing’,” katanya.

Baca juga: AP II perkenalkan kendaraan listrik di Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Angkasa Pura II butuh pembiayaan hingga Rp1 triliun semester II 2019


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019