Kupang (ANTARA) - Satu dari dua pemilik suara sah pemilihan ketua umum PSSI, PSN Ngada, Kabupaten Ngada di Nusa Tenggara Timur menyatakan dukungannya kepada bakal calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 Fary Djemi Francis yang mencalonkan diri dalam ketua umum PSSI.

Manager PSN Ngada Bernard F.D Burah dihubungi Antara dari Kupang, Kamis (10/10) mengatakan bahwa keseriusan dukungan klubnya kepada Fary Djemi Francis sudah diterima oleh panitia di Jakarta pada Kamis (3/10) pekan lalu.

"Ada alasannya saya memberikan dukungan kepada pak Fary Francis, yang pertama karena beliau adalah sosok yang sudah paham betul dengan dunia sepak bola," katanya.

Disamping itu,  kata dia, Fary Francis adalah orang yang sudah lama sekali berkecimpung dalam dunia sepak bola serta memiliki pengalaman yang sudah banyak sekali.

Tak hanya itu, kecintaan Fary Francis terhadap sepak bola, katanya, membuat Fary yang sudah membawa timnas pelajar U-16 menjuarai berbagai turnamen internasional di China dan di Malaysia ini membangun sekolah sepak bola di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Bernard menambahkan memang banyak bakal calon ketua PSSI yang berkompeten, tetapi baginya Fary Francis adalah sosok yang mumpuni untuk merubah sistem sepak bola Indonesia saat ini yang carut marut.

"Sebenarnya banyak bakal calon yang datang ke kami dan meminta dukungan. Tetapi saya bilang, kalau soal dukung mendukung ya boleh-boleh saja, tetapi nanti kita lihat saja saat di pemilihan nanti. Kan mereka punya visi misi, kita lihat dari situ saja," tambah Bernard.

Sementara itu, pemilih suara sah satu lagi yakni Asprov PSSI NTT, namun ketika dihubungi tak memberikan jawaban soal siapa yang akan didukungnya dalam pemilihan ketua PSSI pada November mendatang.

Sebelumnya Fary Djemi Francis dalam jumpa pers dengan wartawan di Jakarta pada Sabtu (5/10) pekan lalu menyatakan bahwa akan maju menjadi bakal calon ketua umum PSSI.

Fary Farncis berjanji akan menghadirkan Sven Goran Eriksson sebagai direktur teknik jika terpilih sebagai ketua umum PSSI dalam kongres.

"Eriksson pernah bekerja dengan Indonesia di proyek Primavera. Ia juga dalam waktu singkat mampu memicu prestasi sepak bola Filipina saat melatih di sana," tutur dia.

Mengusung slogan "Sepak Bola itu Cinta," menghadirkan Eriksson bukan menjadi satu-satunya rencana Fary seandainya terpilih sebagai nahkoda federasi sepak bola Indonesia, ia juga bertekad membangun Rumah PSSI.

Rumah PSSI diterjemahkan Fary sebagai "one stop complex" yang di dalamnya terdapat kantor pengurus, fasilitas latihan, asrama, pusat kebugaran, dan stadion kecil.
 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019