Penting sekali kerja sama dengan Kadin, karena makin banyak KEK-nya, makin penting ada upaya untuk meyakinkan investor
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memperpanjang komitmen dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditandai oleh penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Perpanjangan Kerja Sama Pengembangan KEK.

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution selaku Ketua Dewan Nasional KEK bersama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, Kamis.

Nota kesepahaman bertujuan untuk meningkatkan peran serta dunia usaha dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan KEK sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya tarik investasi, dan meningkatkan nilai investasi.

Nota Kesepahaman tersebut berlaku selama jangka waktu lima tahun ke depan, dan merupakan perpanjangan atas Nota Kesepahaman tentang Pengembangan KEK yang telah ditandatangani pada 27 Juli 2017 dan berlaku selama dua tahun.

Baca juga: Pemerintah siap bangun infrastruktur di 3 Kawasan Ekonomi Khusus

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perpanjangan komitmen untuk pengembangan KEK ini penting karena pelaku usaha mempunyai peran utama dalam mengundang partisipasi investor domestik maupun luar negeri.

"Penting sekali kerja sama dengan Kadin, karena makin banyak KEK-nya, makin penting ada upaya untuk meyakinkan investor. Kadin adalah pengguna juga, jadi dunia usaha dalam dan luar negeri, pasti percaya Kadin daripada pemerintah," katanya.

Melalui Nota Kesepahaman ini, ruang lingkup kerja sama Dewan Nasional KEK dengan Kadin Indonesia dalam upaya peningkatan investasi KEK akan dilakukan melalui serangkaian forum bisnis, road show, dan sosialisasi kepada investor.


Baca juga: Pemerintah bidik pengembangan KEK di Jawa dengan kriteria khusus
Baca juga: BI Sulut: KEK mampu dorong pertumbuhan ekonomi


Selain itu, terdapat upaya peningkatan kemampuan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK dalam pengelolaan dan pemasaran KEK melalui serangkaian kegiatan pelatihan, Focus Group Discussion (FGD), studi banding, dan kegiatan lain untuk menarik investasi serta memberi masukan dalam rangka evaluasi dan peningkatan daya saing KEK.

Pembangunan KEK yang ditargetkan jumlahnya mencapai 17 pada akhir 2019 ini menjadi salah satu sasaran pengembangan investasi di Indonesia karena dapat melahirkan pusat pertumbuhan baru di daerah.

Hingga Oktober 2019, komitmen investasi di seluruh KEK yang tersebar di pelosok Tanah Air telah mencapai Rp85,3 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 8.686 orang.

Baca juga: BP Batam rancang KEK rumah sakit

Pewarta: Satyagraha
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019