Denpasar (ANTARA) - Rektor Universitas Hindu Indonesia Denpasar Prof Dr drh I Made Damriyasa MS mengatakan ajang "Utsawa Bali Sani/UBS" menjadi salah satu cara kampus setempat untuk melestarikan seni budaya yang merupakan warisan kekayaan intelektual para leluhur di Pulau Dewata.

"Unhi Denpasar sebagai lembaga pendidikan tinggi, untuk mencetak dan membentuk karakter generasi muda tidak saja diberikan pemahaman terhadap science dan teknologi, tetapi memadukan juga dengan seni budaya dan agama," kata Prof Damriyasa dalam acara Pembukaan Utsawa Bali Sani ke-10 di kampus setempat, di Denpasar, Kamis sore.

Oleh karena itu, menurut Rektor, UBS menjadi salah satu aktualisasi dari proses pembelajaran kombinasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan agama.

Baca juga: Festival Jatiluwih 2019 di Tabanan tampilkan perpaduan alam dan budaya

"Kami merasa mempunyai tanggung jawab moral untuk melestarikan budaya Bali. Mudah-mudahan UBS tetap bisa dilaksanakan secara berkelanjutan dan bermanfaat untuk masyarakat luas," ucapnya.

Jika pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan UBS disesuaikan dengan tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), maka khusus untuk UBS ke-10 dipusatkan di kampus setempat di Jalan Sangalangit, Kota Denpasar, dengan mengangkat tema "Bayu Pramananing Bhuwana, Angin Sebagai Sumber Kehidupan Alam semesta".

Selain itu, keistimewaan berikutnya, UBS tahun 2019 ini melibatkan komponen masyarakat di sekitar lingkungan kampus Universitas Hindu Indonesia Denpasar, diantaranya Tari Pendet massal yang dibawakan ratusan siswa Sekolah Dasar 5 Penatih. Ada juga parade Gong Kebyar wanita dari SMA 3 Denpasar, dan juga sekaa gong wanita Banjar Tembawu Tengah, Denpasar.

Dalam UBS tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya juga ada Lomba Bapang Barong, tetapi perbedaannya akan ada 'perang bintang' yakni juara 1 di Bali akan dilombakan. Selain itu, dipentaskan garapan baru yakni Dramatari Basur Ahamkara yang akan dimeriahkan oleh Bondres Clekontong Mas.

Utsawa Bali Sani X akan dihelat selama lima hari, hari pertama Rabu (9/10) lomba penjor di internal Unhi, selanjutnya Kamis (10/10) Pembukaan UBS, Jumat (11/10) ada Lomba Lawar, Lomba Lukis, Lomba Busana Adat ke Pura, Lomba Jauk Manis dan Kendang.

Kemudian Sabtu (12/10) dimeriahkan Lomba Dharma Wacana, Bapang Barong dan Kendang dan terakhir Minggu (13/10) acara penutupan diakhiri dengan Dramatari Basur Ahamkara. Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati bahkan menyatakan akan ikut "mesolah" atau menari saat penutupan Utsawa Bali Sani.

Acara Pembukaan Utsawa Bali Sani X ditandai dengan pemukulan kulkul oleh Rektor Unhi Denpasar, perwakilan Pemprov Bali, Ketua PHDI Bali, perwakilan Polda Bali, perwakilan Kodam IX/Udayana dan sejumlah pihak terkait.

Baca juga: ISI Denpasar promosi budaya Bali ke Jepang

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019