Pamekasan (ANTARA) - Ribuan orang di Pamekasan, Jawa Timur menggelar istighatsah mendoakan keselamatan bangsa dan keutuhan Negera Kesatuan Republik Indonesia dalam acara Istighatsah Pimpinan Daerah Bersama Masyarakat dalam rangka Satu Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan digelar di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Kamis malam.

Ustat Ali Sidqon dari jamaah Tarikat Naqsabandiyah memimpin istighatsah yang dihadiri oleh ormas Islam dari 178 desa dan 11 kelurahan yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan.

"Mari kita doakan bangsa ini, semoga bebas dari berbagai marabahaya yang bisa mengancam keutuhan dan persatuan bangsa ini," ujar Ustat Ali sebelum memulai istighatsah.

Ribuan orang yang menghadiri acara yang digelar di Lapangan Nagara Bhakti di depan Mandhapa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan itu nampak khusyuk membacakan kalimat tauhid dan puji-pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW ini.

Istighatsah akbar untuk mendoakan keselamatan bangsa ini juga dalam rangka Satu Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, yakni Baddrut Tamam dan Raja'e.

"Acara ini, untuk meminta pertolongan pada Allah SWT agar rencana kegiatan yang akan kami gelar senantiasan diberi kesuksesan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemkab Pamekasan Sigit Purnomo.

Ulama para pengasuh pondok pesantren di Pulau Madura, seperti dari Kabupaten Sumenep, Sampang dan Kabupaten Bangkalan juga terlihat hadir dalam acara istighatsah ini.

Pada acara ini juga, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam juga meluncurkan Hari Santri Nasional yang ditandai dengan pembentangan spanduk bertuliskan 'Selamat Hari Santri Nasional'.

Dalam kesempatan itu, Baddrut menjelaskan tentang program prioritas yang hendak dilaksanakan kedepan.

"Salah satunya tentang pendalaman pendidikan ilmu agama, termasuk beasiswa bagi santri miskin dan kurang mampu," kata Baddrut.

Bupati muda yang berpasangan dengan mantan Kepala Desa Bujur Barat, Raja'e ini juga menjelaskan, istighatsah dan doa bersama sengaja digelar di satu tahun kepemimpinan dirinya dengan mengundang penceramah KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq dengan harapan agar program baik yang hendak dilaksanakan Pemkab Pamekasan ke depan bisa terealisasi dengan baik pula.

"Sebab, manusia ini hanya bisa berusaha, dan yang akan menentukan adalah Allah SWT. Oleh karenanya ikhtiar dan doa harus seimbang," katanya.

Sementara itu, pencerahan Gus Muwafiq dalam ceramahkan menekankan pentingnya menghargai perbedaan paham dan pendapat, serta pentingnya berdakwah dengan lemah lembut.

Acara istighatsah akbar ini dibuka oleh KH Ahmad Zaini Dahlan Bandungan, Pakong, Pamekasan dengan pembacaan surat Al-Fatihan, dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh KH Moh Solehuddin, lalu dilanjutkan dengan acara istighatsah yang dipimpin oleh Ustat Ali Sidqon, dan ceramah agama oleh KH Ahmad Muwafiq ini merupakan acara terakhir.
Baca juga: KNPI Makassar ajak masyarakat jaga keutuhan NKRI
Baca juga: Kemenpora bekali peserta Kapal Pemuda Nusantara semangat keutuhan NKRI
Baca juga: Polres Kediri ajak masyarakat jaga keutuhan NKRI

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019