London (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma, Italia, menyumbangkan benda-benda seni dan budaya Indonesia berupa Miniatur Rumah Adat Panggung, Tifa (sejenis gendang khas Papua) dan tas anyaman tradisional kepada museum di Italia. Sekretaris Pertama Politik merangkap Koordinator Benda-Benda Seni dan Budaya KBRI Roma, Pramudya Sulaksono, mewakili Dubes RI Roma menyerahkan benda seni budaya Indonesia kepada Kepala Laboratorium Bio-arkeologi dan Osteologi Forensik Museum Antropologi Univeristas Bologna Prof. Maria Giovanna Belcastro. Menurut Pramudya Sulaksono kepada koresponden Antara London, Minggu, benda-benda seni dan budaya Indonesia yang diserahkan untuk Museum Antropologi (Museo di Antropologia), Universitas Bologna merupakan sumbangan dari kelompok kesenian etnis ?Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat. Usai menyerahan benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut Sekretaris Pertama Politik KBRI Roma diterima Wakil Rektor Universitas Bologna Urusan Hubungan Luar Negeri Prof. Roberto Grandi. Dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa maksud dan tujuan disumbangkannya benda-benda seni/budaya Indonesia tersebut agar masyarakat Italia khususnya mahasiswa Universitas Bologna dapat mempelajari seni/budaya Indonesia. Selain itu dengan sumbangan ini juga diharapkan dapat dalam lebih mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dengan Italia. Universitas Bologna merupakan univeritas tertua di dunia yang berdiri sejak tahun 1088. Saat ini Universitas Bologna mempunyai sekitar 13 museum. Ketiga benda seni/budaya tersebut merupakan benda-benda Indonesia pertama yang akan tersimpan di dalam Museum Antroplogi tersebut. Sebelumnya KBRI Roma menyerahkan benda-benda seni Indonesia kepada bakal Museum Regional Immigrasi dan Emigrasi di Marsala, Pulau Sicilia, Italia berupa seperangkat angklung lengkap sumbangan dari Sanggar Angklung Saung Mang Udjo, Bandung, Provinsi Jawa Barat. Selain itu alat musik Tifa dari Papua sumbangan dari kelompok kesenian etnis Sampari Manokwari, Provinsi Irian Jaya Barat yang berkunjung ke Italia, serta Kain Ikat dari Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, merupakan sumbangan dari Noam Lazuardy, peserta magang dari Deplu RI. Benda seni Indonesia diserahkan kepada Wakil Walikota Avv. Michele Milazzo dan Domenica Miceli, Pejabat Bidang Imigrasi Comune di Marsala (Pemda Marsala). Indonesia merupakan negara yang merespon pertama kali memberikan sumbangannya untuk pembukaan museum tersebut, demikian Pramudya Sulaksono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008