Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo mengatakan berdasarkan keterangan dokter, usus Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto terkena tusukan yang fatal.

"(Tusukan) senjata tajam mengenai usus, sempat dipotong, kemudian disambung kembali. Pendarahannya banyak di dalam perut. Akan tetapi sudah dibersihkan kurang lebih 3,5 liter," ujar pria yang tenar disebut Bamsoet itu di RSPAD Gatot Subroto, Jumat.

Kendati sempat mengalami luka yang fatal tersebut, Bamsoet menyebut kondisi Wiranto itu stabil.

Baca juga: Polri : Insiden penusukan terhadap Menko Polhukam bukan rekayasa

"Kondisinya stabil. Kita berdoalah. Beliau seorang tentara. Menurut saya, kesehatannya cukup prima. Mudah-mudahan minggu depan sudah aktif kembali," ujar Bamsoet.

Kemarin, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang baru selesai menjenguk kondisi Wiranto mengatakan bahwa kondisi Wiranto sudah stabil, bahkan sudah bisa bersalaman.

"Sudah stabil, baik. Tadi di dalam sempat bersalaman. Beliau senyum," ujar Tjahjo yang juga Pelaksana Tugas Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Plt. Menkumham) di Jakarta, Kamis (10/10).

Menko Polhukam mendapat perawatan di RSPAD akibat ditusuk oleh warga di Alun-Alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. Insiden itu terjadi ketika Wiranto melakukan kunjungan kerja.

Wiranto mendapat penanganan medis awal di Puskesmas Menes dan RSUD Berkah, Pandeglang.

Sebelumnya, menurut Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang Firman, Menkopolhukam terkena dua tusukan di bagian perut.

Namun, sampai saat ini Wiranto belum kunjung sembuh.

Baca juga: Pengamat: Penusukan Wiranto bukan "playing victim"

Sejumlah pejabat lain pun tampak silih berganti mengunjunginya.

Pada pukul 18.11 WIB, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto datang ke RSPAD. Namun, Prabowo belum sempat bertemu wartawan.

Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga mengunjungi Wiranto pada pukul 18.30 WIB.

"Nanti ya, saya lihat dahulu," kata Airlangga saat ingin dikonfirmasi wartawan.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019