Nyesal banget, tau begini jadinya (meninggal) mending saya halangi dia pergi
Jakarta (ANTARA) - Fajar (19) hanya bisa menyesali diri karena tidak menghalangi sahabatnya Akbar Alamsyah pergi untuk menonton demo pada tanggal 25 September 2019.

"Nyesal banget, tau begini jadinya (meninggal) mending saya halangi dia pergi, beratem sekalipun dari pada meninggal seperti ini," kata Fajar saat ditemui di TPU wakaf Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat.

Fajar sahabat karib Akbar, satu sekolah di SMK Averus, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Sejak kecil sudah bermain bersama hingga dewasa, kedekatan keduanya sangat karib, bahkan pernah mandi berdua.

Menurut Fajar, malam tanggal 25 September itu Akbar bersama dua temannya sedang bermain permainan 'mobile legend' bersama di rumahnya kawasan Kebon Mangga, Jakarta Selatan.

Baca juga: Keluarga Akbar Alamsyah bersedia terima pendampingan lembaga hukum

Akbar dan kedua temannya Roland dan Wahyu tertarik melihat demo yang berujung ricuh setelah melihat dari Instagram.

"Mereka berangkatnya dari rumah saya, malam saya lupa jamnya di atas jam sembilan lah, mereka bonceng tiga naik satu motor," kata mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu.

Fajar sempat diajak untuk ikut nonton demo, tapi tidak ikut karena pertimbangan esoknya  ada kuliah.

Menurut Fajar, dirinya sempat melarang ketiga temannya untuk pergi nonton demo, tapi tidak larangan keras sampai menghentikan langkah ketiga temennya untuk pergi.

Baca juga: Keluarga pastikan Akbar Alamsyah pergi menonton demo

"Kan lagi main mobile legend, cuma bilang ngapain ke sana (nonton demo) mending main lagi," kata Fajar mengingat kejadian malam Akbar hilang.

Ajakan dan larangan Fajar tidak diindahkan Akbar dan dua teman lainnya yang tetap memilih berangkat naik sepeda motor milik Akbar.

Sejak malam itu, ketika dua temannya Roland dan Wahyu pulang tanpa Akbar, Fajar ikut membantu mencari keberadaan Akbar.

Hingga akhirnya Akbar dikabarkan berada di RS Polri Kramatjati dalam kondisi terluka parah di bagian kepala.

Baca juga: Kisah Akbar, korban demo yang berakhir di liang pusara

Fajar hanya bisa melihat Akbar ketika sudah berada di CICU RSPAD Gatot Subroto, dari balik kaca ruang dalam kondisi koma.

"Nyesal saya tidak keras menahan Akbar pergi. Lebih baik malam itu Akbar bonyok berantem karena saya larang, dari pada akhirnya meninggal dunia," kata Fajar.

Akbar di sosok Fajar, sebagai seorang sahabat yang sangat peduli dengan teman-temannya, sering kumpul bareng dan main bareng sehari-harinya.

"Akbar anak yang pekerja keras," kenang Fajar.

Baca juga: Usai pemakaman, Ibunda Akbar Alamsyah histeris

Sebelumnya, demo di DPR RI yang berakhir ricuh pada Rabu (25/9) menyebabkan banyak korban berjatuhan baik dari sisi pendemo maupun petugas keamanan.

Salah satu yang menjadi korban dalam demo pelajar tersebut adalah Akbar Alamsyah dirawat intensif di CICU RSPAD Gatot Subroto.

Akbar diketahui mengalami retak pada tempurung kepala dan sempat menjalani operasi di RS Pelni lalu dirujuk ke Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Baca juga: Isak tangis ibu dan kakak iringi prosesi pemakaman Akbar Alamsyah

Keberadaan Akbar sempat tidak diketahui pascademo pelajar 26 September 2019 dan baru diketahui pada 28 September 2019 dalam kondisi koma di Rumah Sakit Kramatjati.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019