Jakarta (ANTARA) - Dua band indie Jimi Jazz dan Monkey To Millionaire merilis ulang album dalam format kaset rilisan label Langen Srawa Records untuk menyambut perhelatan "Cassette Store Day (CSD) 2019".

Dalam keterangan pers yang diterima Antara, Sabtu, Jimi Jazz band yang dimotori oleh Jimi Multhazam merilis ulang album "Kebisingan Pancaroba Yang Merongrong" dalam format kaset. Bagi Jimmy, perilisan ulang ini merupakan impiannya sejak lama.

“Kala itu, CD belum terlalu populer. Rasanya sulit dituliskan oleh kata-kata. Kaset adalah impian pancaroba yang belum terselesaikan,” kata Jimi yang juga vokalis dari The Upstairs.

Proses produksi album ini terbilang cukup singkat, rekaman sudah rampung kurang dari sebulan. Jimi mengumpulkan cerita-cerita yang pernah ia alami dan sebagian besar bersinggungan dengan crossover trash.

Pengerjaan album ini juga melibatkan nama Petir Saputra (gitar), Adit Umbara (bass), dan Koko Nugraha (drums). Selain itu, penggarapan album juga menjadi pengalaman unik baginya karena ia pertama kali membuat riff-riff gitar secara utuh.

Sementara itu, Monkey To Millionaire merilis ulang album "Self Titled" dalam format kaset. Album itu merupakan mini album pertama mereka yang dirilis tahun 2005.

“Saat beberapa kali manggung, banyak yang tanya tentang album lama. Kami sendiri kangen sama lagu-lagu lama yang pernah dibuat. Ditambah lagi, tahun ini bakal ada Cassette Store Day. Jadi kami berpikir, bagus juga kalau bisa rilis karya. Eh, ternyata semesta mendukung. Kami garap, deh!” Kata Wisnu, gitaris Monkey To Millionaire.

Salah satu yang menarik, Monkey to Millionaire juga akan merilis video proses terbentuknya album Self-Titled dibantu oleh Jimi Multhazam yang nantinya dapat dinikmati di kanal Youtube mereka. Sebagai kejutan, band bakal mengeluarkan lagu-lagu yang tidak masuk dalam album "Self-Titled" saat rilis pada 2005/2006.

Album Self Titled (Monkey to Millionaire) dalam format kaset menjadi sesuatu yang berkesan bagi mereka karena belum pernah merilis karya dalam format kaset sepanjang perjalanan bermusik.

“Semoga album re-issue ini bisa diterima dengan baik oleh banyak orang. Semoga yang mendengar pun terbawa nostalgia tentang masa-masa Monkey to Millionaire pada 12–13 tahun yang lalu,” pungkas Wisnu.

Baca juga: Masuk angin menginspirasi Zirah luncurkan "Pusaka Pertiwi"
Baca juga: Band indie "Renew" hibur pejalan kaki di Dukuh Atas
Baca juga: Band indie Texpack dan Skandal rilis album dalam format kaset

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019