Bali (ANTARA) - Stark Craft Beer Garden yang berada di Kuta, Bali, menjadi salah satu tempat nongkrong seru yang menyajikan craft beer lokal dengan kualitas tinggi.

Proses pengolahan bir dilakukan dengan profesional dan menggunakan bahan alami. Tempat ini telah beroperasi sejak 2016 dan juga menjadi yang pertama menyajikan craft beer di Indonesia.

Lokasi pembuatan berada di bawah kaki gunung Singaraja, Bali. Pihak produsen menggunakan sumber mata air terbaik dari pegununggan untuk bahan dasar pembuatan bir.
Suasana Stark Craft Beer Garden Kuta, Bali. (ANTARA/Yogi Rachman)


"Kita memiliki taste sendiri yang di tempat lain tidak punya. Kita rasanya beda dengan lain, craft beer benar-benar mengolahnya tidak pakai hal lain. Benar-benar alami," kata Doni, Food & Beverage Manager Stark Craft Beer Garden kepada Antara, Sabtu (12/10).

"Bagian terpenting dari bir adalah air. 97 persen dari bir mengandung air. Kalau airnya kualitas buruk, maka rasanya juga akan sama," tambah dia.

Sebelum digunakan, air yang digunakan dipertahankan kandungan mineral melalui tiga kali proses penyaringan. Air lalu diolah bersama bahan dasar barley, wheat, oats, hops, dan lainnya tergantung dari jenis bir yang diproduksi.

"Makanya kita pilih air dari pegununungan karena di atas sana banyak mata air yang sangat bagus dari gunung tersebut," ujarnya.

Ada beberapa varian bir yang tersedia Wheat, Dark Wheat, Indonesian Pale Ale (IPA), Low Carbohydrate Lager, Lychee Ale dan Mango Ale. Masing-masing varian memiliki keunikan dan cita rasa yang berbeda.
Salah satu menu di Stark Craft Beer Garden Kuta, Bali. (ANTARA/Yogi Rachman)


Selain bir, tempat ini juga menyajikan aneka menu hidangan yang bisa disantap. Beberapa menu andalan, seperti Special Chicken Pramagiana, Bebek Goreng Jatra, dan Sea Food Bucket.

Bagi yang ingin menikmati minuman non alkohol juga tersedia di sini, salah satu yang populer di kalangan pelanggan adalah menu Manggo Mint Lazy.

Stark Craft Beer Garden memiliki ruangan semi outdoor dengan konsep industrial modern dengan banyak elemen kayubyang membuatnya terlihat artistik. Tempat ini memiliki kapasitas hingga 80 orang.

"Kita buka setiap hari. Lalu dari jam 9 malam sampai jam 1 malam kita ada live musik setiap harinya. Akustikan dan biasanya ramai," imbuhnya.

Baca juga: Perdana Menteri baru Peru bos pabrik bir

Baca juga: Produsen mobil asal Inggris kini juga jualan bir

Baca juga: Aneh, yoga sambil nge-bir sedang populer

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019