Beijing (ANTARA News) - Jalur kereta api (KA) di China sampai akhir 2007 tercatat sudah sepanjang 78.000 kilometer, atau terpanjang di Asia dan terpanjang ketiga dunia. "Kereta api di China telah membuat suatu kemajuan yang pesat sejak berdirinya negara China dan panjang jalurnya mencapai 78.000 kilometer. Jumlah tersebut tidak termasuk yang ada di Taiwan," kata Wakil Menteri Kereta Api China Wang Zhiguo, kepada pers, di Beijing, Rabu. Dari sepanjang jalur KA itu, katanya, sebanyak 34,7 persen merupakan jalur ganda dan yang menggunakan jalur listrik sepanjang 32,7 persen. Keseluruhan operasional KA di China didukung oleh 18.300 lokomotif disel dan listrik, terdapat 44.000 gerbong penumpang dan 578.000 gerbong pengangkut barang. "Setiap hari beroperasi sebanyak 3.000 kereta penumpang dan 33.300 kereta barang yang melintas di wilayah China," katanya. Selama 2007, kata Zhiguo, jumlah penumpang kereta api di China totalnya mencapai 1,36 miliar orang, jumlah angkutan barang mencapai 3,13 miliar ton. Menurutnya, semenjak 2003 KA di China telah melakukan berbagai upaya pembangunan yang besar untuk memajukan sarana transportasi tersebut, sesuai dengan "program pengembangan jangka menengah dan panjang" yang disetujui oleh Dewan negara. Teknologi yang mampu diraih KA di China adalah berupaya memberikan layanan optimal bagi penumpang, antara lain dengan mengoperasionalkan KA berkecepatan 200-300 kilometer per jam atau lebih. Selain itu, China juga berupaya memperpanjang pembangunan jalur di sejumlah wilayah, terutama di barat China yang saat ini mengalami kemajuan pesat. China, katanya, juga telah memperbaiki jalur agar bisa dilalui KA dengan kecepatan 120 kilometer per jam sepanjang 24.000 kilometer, kecepatan 160 kilometer per jam sepanjang 16.000 kilometer, kecepatan 200 kilometer per jam sepanjang 6.415 kilometer dan kecepatan 250 kilometer per jam atau lebih sepanjang 1.207 kilometer. "Perbaikan dan inovasi sektor kereta api akan terus berlanjut di masa mendatang, sehingga menjadikan teknologi perkeretaapian di China bisa lebih modern dan maju," katanya. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008