Festival yang akan dipusatkan di Ibu Kota Kabupaten, Laompo, itu diharapkan berlangsung meriah karena merupakan pertama sepanjang daerah itu menjadi daerah otonomi baru.
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan menggelar festival budaya bahari berskala nasional pada akhir November 2019, kata
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Buton Selatan La Ode Herwanto.

Festival yang akan dipusatkan di Ibu Kota Kabupaten, Laompo, itu diharapkan berlangsung meriah karena merupakan pertama sepanjang daerah itu menjadi daerah otonomi baru.

"Festival budaya bahari ini tidak akan kalah meriah dengan festival yang telah diselenggarakan oleh Kabupaten induk, Kabaupaten Buton maupun Kota Baubau," katanya di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, digelarnya kegiatan ini sesuai komitmen pemerintah yang tertuang dalam visi misi yang menjadikan sektor pariwisata dan kelautan perikanan sebagai sektor unggulan.

Baca juga: Festival Selat Lembeh promosikan destinasi wisata bahari Bitung

Herwanto mengatakan, potensi wisata Buton Selatan tidak kalah dengan wilayah kepulauan Buton lainnya, baik itu wisata bahari, wisata sejarah, maupun wisata religi lainnya.

"Yang pasti bahwa kami menyiapkan ada sembiaen event termasuk adat istiadat seperti cara Posuo, kuliner, dan lain sebagainya. Namanya Buton Selatan Festival. Kami mencoba memadukan budaya tua dengan kondisi kekinian, makanya kami adakan juga kegiatan gerak jalan. Intinya kami kolaborasikan dua komponen (budaya tua dan masa kini)," beber La Ode Herwanto.

Menurut Herwanto, salah satu kearifan lokal masyarakat yang akan diperkenalkan pada festival itu adalah Boti, atau armada laut masyarakat Buton Selatan yang sampai kini tetap eksis di lautan.
 
Potensi wisata bahari di Kabupaten Buton Selatan dengan latar belakang kapal-kapal kayu yang digunakan sebagai alat transportasi laut yang masih dipertahankan hingga saat ini. (foto/Azis Senong)

"Buton Selatan itu ada empat kecamatan di kepulauan dan tiga di daratan sehingga konsep yang kami bawa adalah Boti. Mengapa Boti ini sangat penting kami bawa karena merupakan peninggalan leluhur yang masih tetap eksis. Boti itu bukan hanya bisa mengarungi antarpulau bahkan antarsamudera dan benua, dan ini sangat luar biasa," ujaranya.

Baca juga: Tukar sampah dengan koin emas di Festival Bahari Raja Ampat

Mantan Kepala BPBD Buton Selatan ini menyebutkan, pelaksanaan festival perdana ini diharapkan dapat menjadi gebrakan untuk lebih memperkenalkan seluruh potensi Busel yang selama ini masih terpendam dan belum terekspose luas.

"Harapan kami festival budaya bahari ini akan dihadiri baik wisatawan domestik maupun mancanegara," tutu Herwanto.

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019