Ankara, Turki (ANTARA) - Pemerintah Ekuador dan pemrotes yang dipimpin oleh organisasi pribumi pada Minggu malam (13/10) mencapai kesepakatan guna membatalkan paket Dana Moneter Internasional (IMF), demikian laporan media setempat.

Pemogokan di seluruh negeri tersebut oleh pekerja angkutan dan pengemudi taksi guna menentang penghapusan subsidi oleh pemerintah pada 1 Oktober mengarah kepada protes dan kerusuhan.

Pemerintah mengumumkan paket penghematan sebagai bagian dari kesepakatan dengan IMF untuk memperoleh pinjaman, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pemerintah akan memberlakukan paket IMF yang meliputi kenaikan tajam harga bensin dan bahan bakar diesel dan pemrotes untuk membersihkan jalan, kata stasiun televisi Venezuela, TeleSur.

Baca juga: Meksiko tawarkan perlindungan untuk oposisi Ekuador

Kedua pihak akan membentuk satu komite guna mengembangkan rencana baru, tambah TeleSur.

Pembicaraan tersebut diperantarai oleh PBB di Ekuador dan Konferensi Keuskupan Ekuador.

Presiden Ekuador Lenín Moreno mengumumkan keadaan darurat dua-bulan pada 3 Oktober dan mengatakan Kabinetnya bertekad untuk tidak mengubah keputusan mengenai "subsidi yang merusak negeri itu".

Moreno pada Sabtu juga memberlakukan larangan orang keluar rumah dan militerisasi di Ibu Kota Ekuador, Quito, di tengah serangkaian protes dan kerusuhan.

Ekuador, negara yang membentang di Khatulistiwa di pantai barat Amerika Selatan, telah menyaksikan protes di jalan pada masa lalu, yang memaksa pengunduran diri tiga presiden.

Sumber: Anadolu Agency

Baca juga: Presiden Ekuador terapkan pembatasan jam malam

Baca juga: Masyarakat adat Conaie berunjuk rasa kendati jam malam

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019