Jambi (ANTARA) - Satuan tugas Pengamanan perbatasan negara (Satgas Pamtas) RI - Timor Leste yang ada di Nusa Tenggara Timur dari Yonif Raider 142/KJ bersama masyarakat mengerjakan pembukaan akses jalan setapak yang menjadi jalan poros untuk menghubungkan pemukiman warga dengan perkebunan di Desa Loonuna, Kecamtan Lakmanen Selatan, Kabupaten Belu, NTT.

Rilis yang disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ Letkol Inf Ikhsanudin, yang diterima, Senin, menyebutkan pengerjaan pembukaan jalan ini dilaksanakan oleh Pos Fohuk bersama warga masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat Kecamatan Lamaknen Selatan.

Kegiatan tersebut dipimpin oleh Letda Inf Redha selaku Danpos Fohuk beserta enam orang personel lainnya, sesuai dengan SOP dalam melaksanakan suatu kegiatan di daerah penugasan, dua orang personel berjaga untuk melaksanakan pengamanan di sekitar lokasi kegiatan, hal ini dalam rangka menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Jalan yang dibangun awalnya jarang dilalui warga karena sudah tertutup dan menjadi area hutan, oleh sebab itu diadakan gotong royong bersama dengan masyarakat setempat. Seperti yang terjadi di Desa Loonuna, personel Pos Fohuk Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ adakan kegiatan pembukaan akses jalan dan mereka berharap buah kerja keras ini dapat menjadi kado indah bagi warga masyatakat Desa Loonuna.

"Karena dari sisi anggaran, ini adalah pekerjaan yang minim biaya tetapi banyak manfaatnya, dan di sisi lain dapat dikerjakan oleh masyarakat yang bekerjasama dengan personel Pos Fohuk. Jadi prinsipnya padat karya," kata Ikhsanudin.

Baca juga: TNI bantu warga perbatasan RI-Timor Leste atasi krisis air

Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste gelar pengobatan gratis warga perbatasan


Pemerintah Desa Loonuna sangat mengapresiasi dukungan personel Satgas Pamtas dan warga masyarakat dalam pembangunan sarana dan prasarana dasar, yang bertujuan agar masyarakat tidak lagi kesulitan dalam akses jalan menuju perkebunan.

Antusias warga masyarakat terlihat saat pembuatan akses jalan tersebut, walaupun terdiri dari lahan bukit dan berbatu yang tidak bisa dilalui kendaraan. Diharapkan dengan terbukanya akses jalan penghubung desa dengan perkebunan ini bisa memudahkan mengangkut hasil panen maupun aktifitas pengembala sapi dan kuda dan dapat dilalui dengan kendaraan roda dua.

Sementara itu Agustinus Berek (51) yang merupakan Kepala Dusun Peubulak mengucapkan terima kasih kepada personel Satgas Pamtas yang telah membantu kegiatan tersebut.

"Terima kasih kami ucapkan kepada bapak-bapak TNI dan kami melihat antusias masyarakat dalam proses pembuatan jalan ini, karena ini merupakan permintaan dari masyarakat untuk membuka jalan baru," ucapnya.

Sedangkan Frans (31) yang merupakan warga Dusun Peubulak mengaku sangat senang dengan adanya akses jalan baru tersebut dan kami sangat senang dengan terbukanya jalan ini karena selama ini tidak ada akses jalan yang menghubungkan desa ke perkebunan, sehingga kami terpaksa harus jalan kaki melewati hutan dan jalan berbatu untuk bisa ke kebun dan bercocok tanam.

"Keberadaan akses jalan baru ini sangat membantu masyarakat dalam mengangkut hasil perkebunan dan juga kayu bakar, yang merupakan salah satu mata pencarian masyarakat di Dusun Peubulak," kata Dansatgas, Ihksanudin.

Sementara itu Personel Pos Motaain Satgas Pamtas Republik Indonesia Republik Demokrasi Timor Leste (RI-RDTL) Yonif Raider 142/KJ bersama Yayasan Konggres Suster Jesus Maria Koseph (SJMJ) dan masyarakat melaksanakan penanaman pohon di area Gereja Paroki Stella Moris Atapupu Desa Atapupu, Kecamatan Kakuluk Mesa, Kabupaten Belu, NTT.

Penananaman pohon ini dilakukan untuk memberikan keindahan serta memberikan manfaat dan yang sangat penting untuk menjaga kelestarian bumi.*

Baca juga: Satgas Pamtas RI-Timor Leste berbagai kebahagiaan anak perbatasan

Baca juga: Perundingan perbatasan Indonesia-Timor Leste selesai September

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019