Jakarta (ANTARA) - Federasi Sepak Bola Katalan (FCF) menskors semua pertandingan di area tersebut pada Senin, setelah sembilan pemimpin gerakan kemerdekaan Katalan divonis hukuman penjara.

FCF mengatakan skors tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap para pemimpin dan keluarganya, serta mencakup semua pertandingan sepak bola dan futsal, demikian dilansir BBC.

Meski demikian, skors itu tidak mencakup Liga Spanyol dan tim nasional Spanyol.

Katalan merupakan wilayah semi otonom di Timur laut Spanyol. Saat wilayah tersebut sempat melakukan referendum pada 1 Oktober 2017, sekitar 90 persen pemberi suara memilih untuk merdeka dari Spanyol.

Referendum tersebut dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol.

Jaksa penuntut mengatakan deklarasi kemerdekaan secara unilateral merupakan serangan terhadap negara Spanyol, dan menuding sejumlah pihak terlibat dalam tindakan pemberontakan serius.

Keputusan pengadilan yang keluar pada Senin, didapat setelah proses persidangan selama empat bulan.

Klub Barcelona, yang bermarkas di Katalan, mengatakan "penjara bukan solusi" dan konflik harus diselesaikan dengan dialog politik. "FC Barcelona juga mengekspresikan dukungan dan solidaritas kepada keluarga orang-orang yang kemerdekaannya dirampas," kata mereka dalam pernyataannya.

Pada Maret 2018, manajer Manchester City Pep Guardiola didenda oleh FA karena mengenakan pita kuning. Pita kuning merupakan simbol dukungan kemerdekaan untuk kampung halaman Guardiola, Katalan.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019