Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengapresiasi pencapaian tim junior Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia Junior (WJC) 2019, yang dia nilai sebagai sebuah prestasi luar biasa.

Dalam kejuaraan yang berlangsung 30 September-13 Oktober di Kazan, Rusia, Indonesia memiliki tiga wakil di babak final perorangan, namun ganda campuran Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil dan ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi belum berhasil mencetak medali emas.

"Awalnya kami berharap dapat tiga-tiganya (gelar perorangan), maunya jadi juara umum. Tapi sayang ganda campuran mainnya kurang lepas. Di ganda putri kami awalnya yakin karena di semi final tampil bagus, di final gim kedua juga bagus tapi di akhir masih belum bisa keluar dari tekanan," kata Susy seperti dilansir keterangan tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.

Pada WJC 2019, tim Indonesia juga mencetak sejarah dengan memboyong Piala Suhandinata untuk pertama kalinya. Sementara di turnamen perorangan, ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin meraih Piala Eye Level setelah 27 tahun Indonesia tanpa gelar ganda putra di WJC.

"Waktu partai terakhir (Leo/Daniel) saya ada 'feeling', mungkin Indonesia juaranya di partai pertama dan terakhir, jadi pembuka dan penutup. Ternyata benar. Leo/Daniel luar biasa, Leo tidak terpengaruh hasil di ganda campuran, mereka main sangat yakin dan dari awal sudah menguasai permainan. Biasanya kan baru masuk harus adaptasi dan belum siap, tapi mereka sangat siap, mereka pantas jadi juara," ujar Susy.

Susy berharap keberhasilan Leo/Daniel di final menjadi inspirasi dan motivasi bagi sektor lain yang belum berhasil menjadi juara.

Lebih lanjut, Susy mengatakan bahwa penampilan tim junior ini adalah hasil dari proses persiapan yang matang.

"Bibit bagus itu kan hasil proses, kami menyiapkan mereka sudah bertahun-tahun dan matangnya di tahun ini, bukan langsung jadi. Untuk tahun depan pun sudah kami siapkan dari sekarang, sepertinya yang akan lebih menonjol itu pemain putrinya karena masih ada beberapa yang bisa ikut WJC tahun depan," tutur Susy.

Dengan hasil yang luar biasa tersebut, Susy berharap pebulu tangkis muda bisa mempertahankan prestasi bersejarah yang sudah diraih dan lebih giat berjuang.

Usai gelaran WJC 2019, tim junior Indonesia langsung mengikuti dua turnamen berurutan di Magelang, Jawa Tengah, yaitu Superliga Junior 2019 dan Caffino Indonesia International Challenge 2019.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019