Pangkalpinang, (ANTARA News) - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tidak hanya ingin dikenal sebagai penghasil timah, tetapi karena potensi keindahan alamnya. Gubernur Provinsi Kepulauan Babel, Eko Maulana Ali, pada acara silaturahmi tokoh masyarakat setempat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan provinsi ke-31 di Indonesia itu mencanangkan diri sebagai lokasi wisata terandal di wilayah Indonesia Barat pada 2010. Babel, menurut dia, saat ini menyadari masih lemah dalam sektor pengembangan potensi pariwisata sehingga belum memiliki keberanian untuk mengundang wisatawan dalam jumlah besar. "Kami percaya, setelah 2010 daerah ini menjadi wisata andalan di bagian barat," ujarnya. Program pengembangan wisata itu, katanya, sesuai dengan langkah strategis disusun oleh pemerintah provinsi Kepulauan Babel guna meningkatkan ekonomi masyarakat. Namun, rencana itu memerlukan dukungan pembangunan infrastruktur serta penambahan daya listrik. "Untuk itu, pada kesempatan ini, kami memohon agar pemerintah pusat mempercepat pembangunan instansi listrik di Babel," ujarnya. Saat ini, daya listrik di Babel hanya 65,7 Megawatt (MW), sedangkan sampai 2008 kebutuhan listrik di provinsi kepulauan itu adalah 170 MW. "Sehingga masih kurang 105 MW lagi dan diperkirakan makin meningkat dari tahun ke tahun," ujarnya. Ia berharap, pada 2010 kebutuhan listrik di Babel sudah tercukupi sehingga dapat mengakomodasi industri perhotelan dan wisata. Dalam paparannya, Gubernur Babel juga meminta perhatian pemerintah pusat untuk proyek pelebaran landas pacu bandara Depati Amir agar pesawat berbadan lebar membawa banyak wisatawan dapat mendarat. Gubernur juga meminta dukungan pembangunan pelabuhan Pangkal Pinang guna memperlancar pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan arus barang. Selama ini, kapal tanker pembawa BBM hanya dapat memasuki pelabuhan apabila kondisi air pasang sehingga menimbulkan keterlambatan distribusi BBM ke masyarakat. Pemprov Babel juga meminta pemerintah segera mengubah status Universitas Bangka Belitung yang sudah menghabiskan dana Rp70 miliar agar menjadi universitas negeri. Presiden Yudhoyono mendukung penuh niat Babel untuk mengembangkan potensi keindahan alamnya. "Ini kunjungan ketiga saya sebagai Presiden. Kalau terbang di atas itu, indah sekali provinsi ini. Untuk itu, kembangkan saja, jangan sia-siakan keindahan alam," tuturnya. Mengenai kebutuhan listrik, Presiden Yudhoyono menjelaskan, pemerintah sedang berupaya agar program listrik 10 ribu MW dapat digunakan tahun depan. Perusahaan Listrik Negara (PLN), lanjut Presiden, tidak bisa sendirian memenuhi kebutuhan listrik sehingga pemerintah harus bekerjasama dengan investor swasta. "Karena itu, kalau ada swasta mau masuk jangan dipersulit," ujarnya. Mengenai pembangunan infrastruktur, Presiden menjelaskan, pemerintah berupaya terus melakukan pembangunan jalan dan sarana lainnya sesuai dengan skala prioritas yang adil dengan daerah-daerah lain. Sedangkan mengenai status Universitas Babel, ia berjanji untuk mempercepat status negerinya karena telah dikoordinasikan dengan Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo. Dalam acara silaturahmi itu, antara lain mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008