Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengatakan infrastruktur masih menjadi masalah terbesar dalam upaya menggerakkan perekonomian desa meski dana desa terbukti telah menghasilkan banyak target pembangunan desa.

"Yang memang masalah terbesar di desa adalah infrastruktur, walaupun dana desa telah membangun infrastruktur secara masif dalam empat tahun ini," kata Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam keterangannya kepada media usai memberikan sambutan dalam Peluncuran Buku berjudul RURAL EKOnomic III, MENGUATKAN PILAR EKONOMI DESA di Kemendes PDTT di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemendes PDTT tuang optimisme membangun ekonomi desa lewat buku

Ia mengatakan dana desa telah berhasil meningkatkan pembangunan infrastruktur di pedesaan dalam empat tahun terakhir.

Namun demikian, ia tidak menampik fakta bahwa kebutuhan infrastruktur di pedesaan masih lebih banyak lagi dan perlu terus dilanjutkan.

Kurangnya infrastruktur di pedesaan, kata dia, masih mendorong tingginya biaya dalam aktivitas ekonomi di pedesaan.

"Jika itu bisa terpenuhi, bisa dibayangkan biaya tinggi tersebut bisa turun," katanya.

Baca juga: Kemendes PDTT dorong aktivitas ekonomi di desa untuk atasi kemiskinan

Pembangunan infrastruktur, menurut dia, akan dapat meningkatkan disposal income masyarakat desa dan kenaikan tersebut akan lebih lanjut menggerakkan konsumsi yang lebih tinggi dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan perekonomian yang diperkirakan akan melambat dalam beberapa tahun mendatang dan harga komoditas juga diperkirakan akan turun, ia berharap Kemendes PDTT dalam pemerintahan selanjutnya dapat lebih fokus meningkatkan konsumsi lokal dengan memberikan nilai tambah pada komoditas yang diproduksi di daerah, terutama pedesaan.

Ia juga mengharapkan tata kelola desa yang jauh lebih baik sehingga meningkatkan penyerapan dana desa hingga 90 persen lebih.

Selain itu, ia juga menyarankan adanya bisnis model yang berbeda dalam upaya menggerakkan ekonomi di daerah pedesaan sehingga perlambatan ekonomi global dapat diimbangi dengan aktivitas ekonomi yang baik juga di pedesaan.

"Makanya kita juga kirim kepala desa kita ke luar negeri untuk belajar," katanya.

Baca juga: Kemendes PDTT manfaatkan dana desa untuk atasi stunting
Baca juga: Kemendes PDTT kembangkan model ekonomi kelautan di desa lewat Bumdes
Baca juga: Kemendes PDTT bangun asrama siswa di daerah tertinggal

Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019