Tirana (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Macedonia, Antonio Milososki, mengatakan bahwa negaranya siap untuk "melakukan kompromi yang masuk akal" dengan Yunani mengenai sengketa lama soal nama, demikian berita yang dipantau Xinhua di Tirana dari Skopje, Jumat. "Macedonia siap untuk kompromi yang masuk akal yang takkan membahayakan identitas bahasa kami, kedaulatan kami dan hak bagi menetapkan tekad-sendiri nasional," kata Milososki kepada harian Dnevnik, terbitan Jumat. "Tetapi, kami takkan menerima dikte yang dipaksakan oleh Athena," kata Milososki. Macedonia dan Yunani telah terlibat pertikaian mengenai masalah nama selama 17 tahun terakhir sejak Macedonia memperoleh kemerdekaan dari bekas Yugoslavia pada 1991. Athena telah menentang tetangganya disebut "Republik Macedonia", dengan alasan nama itu menyiratkan klaim wilayah atas provinsi di Yunani utara yang juga bernama Macedonia. Sengketa itu mencuat pada April, ketika Yunani memveto upaya Macedonia untuk memperoleh undangan guna bergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada pertemuan tingkat tinggi persekutuan tersebut di Bukares, ibukota Romania. Athena telah mengancam akan menggunakan hak vetonya lagi guna menghalangi masuknya Macedonia ke Uni Eropa, seandainya pertikaian itu tetap tak terselesaikan. Milososki mengatakan Macedonia akan terus berusaha memenuhi semua kriteria yang diperlukan bagi masuknya negeri tersebut ke dalam Uni Eropa, tapi menambahkan bahwa ia takkan terkejut jika pada akhir tahun ini Athena menggunakan hak vetonya guna menghalangi Macedonia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008