Pabrikan asal Jerman itu sangat memperhatikan detail. Bahkan kantin di kantor mereka pun memiliki kualitas makanan yang bagus, dengan menawarkan minuman gratis dan juga kopi yang dibuat langsung dari biji kopi pilihan.

Tak hanya itu, mereka mengirim bantal ke berbagai belahan dunia agar para staf bisa beristirahat dengan baik di pekan balapan, sampai sedetail itu.
Baca juga: Perebutan gelar masih terbuka, Bottas tak akan menyerah

Mercedes, yang memperkerjakan sekitar 1.300 orang, juga salah satu tim yang memiliki tingkat loyalitas pegawai yang tinggi. Selain Wolff, kepala desainer Jon Owen telah bekerja di sana sejak 2007. Kemudian kepala ahli dinamika mobil Loic Serra naik jabatan menjadi direktur performa akhir musim lalu setelah bekerja dengan Mercedes sejak 2010.

Di sisi reliabilitas mobil, Mercedes mendapati hanya 10 kali gagal balapan karena alasan mekanis di antara dua mobilnya dalam 117 balapan yang telah mereka jalani.

"Ini soal melakukan semuanya bersama dan menuntaskan tugas dengan cermat, budaya tak saling menyalahkan, memberdayakan (manusia), bahkan di saat-saat sulit ketika kalian tak bisa mengendalikan keadaan," kata Wolff yang menikmati tahun ketujuhnya di Mercedes itu.

"Saya rasa kekuatan itu merasuk sangat dalam, nilai-nilai yang mengakar di tim yang kalian tak bisa jelaskan lewat Powerpoint lalu mengatakan 'sekarang kami berdaya'."

Seperti ketika pada tes pramusim saat mobil Ferrari tampak sebagai favorit juara, Mercedes mampu menemukan jalan untuk memperbaiki diri hingga memenangi delapan balapan pertama musim ini secara beruntun.

Juga ketika di GP Rusia, di mana mobil mereka kalah dari sang rival dalam hal tenaga, Mercedes keluar dari tekanan dan mengirim kedua pebalapnya finis terdepan.

Baca juga: Gelar keenam di depan mata, Hamilton ogah pikirkan skenarionya

Pujian pun datang dari kubu tim rival.

"Dari luar, mereka terlihat hampir sempurna setiap keluar ke trek, sangat konsisten, sangat sedikit kesalahan," puji pebalap Ferrari Sebastian Vettel kepada Mercedes.
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019