Eksistensi kita ada, kita ingin terlihat di luar negeri
Tangerang (ANTARA) - Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Kementerian Perhubungan menargetkan pendapatan Rp119 miliar hingga akhir 2019.

“Target pendapatan kita sampai akhir 2019 itu Rp119 miliar, sekarang yang sudah didapat hingga Triwulan III Rp90 miliar termasuk piutang,” kata Direktur Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Bagus Sunjoyo dalam paparannya di Kantor BBKFP Tangerang, Banten, Rabu.

Seiring dengan itu, lanjut dia, target jam terbang pun terus dikejar, yakni 1.145 jam hingga akhir 2019 di mana saat ini posisinya sudah mencapai 1.090 jam.

Saat ini, pelanggan utama BBKFP masih dari dalam negeri, yakni PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Unit Pelaksana Teknis Kementerian Perhubungan dan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia.

Bagus mengatakan pihaknya juga akan merambah ke pasar regional, yakni Vietnam dan Timur Tengah setelah sebelumnya sudah melayani kalibrasi di Timor Leste.

“Ini mencoba ke Vietnam ke depan juga ingin ke Timur Tengah, mengarahnya ke sana. Ke Afrika kaitannya dengan reposisi pesawat. Tujuan kita pengembangan. Kita ingin seperti Australia, kita juga ingin melakukan pendekatan dengan perusahaan Jerman. Eksistensi kita ada, kita ingin terlihat di luar negeri,” katanya.

Saat ini BBKFP memiliki fasilitas 12 pesawat kalibrasi dan satu simulator dan berencana akan menambah satu pesawat jet tahun depan.

“Pengadaan pesawat tapi karena keterbatasan anggaran yang tidak terserap mudah-mudahan tambah satu jet. Tahun depan hanya ada satu turboprop kita ada enam helikopter ada dua. Tipenya apa kita belum bisa bilang karena akan tender, alokasi anggaran belum ada,” katanya.

Layanan kalibrasi, meliputi kalibrasi, inspeksi, pengujuan dan kalibrasi navigasi peralatan penerbangan, pusat latihan, pelatihan awak pesawat sesuai dengan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 142.

Baca juga: AP I uji penerbangan kalibrasi di Bandara Internasional Yogyakarta
Baca juga: Menhan ingatkan pentingnya kalibrasi ulang keamanan kawasan


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019