Para pemain dan manajer Liverpool melakukan parade berkeliling kota Liverpool, Inggris, disambut suporter mereka usai menjuarai Liga Champions 2018/19. (ANTARA/AFP/Oli Scarff)

Liverpool tersukses di Inggris

Liverpool berhasil meraih trofi Liga Champions keenam mereka pada 1 Juni 2019, lantas sekira satu setengah bulan berselang tim besutan Juergen Klopp itu kembali dihujani confetti saat mengangkat trofi Piala Super Eropa dengan mengalahkan Chelsea di Istanbul, Turki.

Keberhasilan meraih dua trofi itu membuat Liverpool kembali merebut status sebagai tim tersukses di daratan Inggris dengan koleksi 43 trofi bergengsi, tanpa menghitung Community Shield yang dianggap hiburan bagi sebagian besar publik Inggris.

Raihan itu menggusur MU yang sebelumnya merebut status tersebut pada musim 2016/17 dengan 42 trofi lewat keberhasilan menjurai Piala FA dan Liga Europa di bawah arahan Jose Mourinho, yang ironisnya dipecat setelah kekalahan melawan Liverpool pertengahan Desember 2018.

Liverpool mengawali musim ini "cuma" dengan kemenangan 4-1 melawan tim promosi Norwich City, hasil yang dua hari kemudian dianggap lebih inferior dibandingkan raihan kemenangan telak 4-0 MU atas Chelsea.

Namun, sementara MU harus menunggu hingga laga pekan kelima untuk meraih kemenangan lagi, Liverpool meneruskan modal "inferior" mereka menjadi raihan kemenangan beruntun.

Catatan Liverpool terus berlanjut hingga delapan pertandingan mereka sapu bersih demi meraup 24 poin penuh dan bercokol di puncak klasemen Liga Inggris.

Sedangkan di waktu bersamaan MU tak lagi meraih kemenangan setelah pekan kelima melawan Leicester City dan kini terdampar di urutan ke-12 klasemen dengan jarak hanya dua poin dari zona degradasi.

Baca juga: Joel Matip sudah berlatih lagi dengan Liverpool

Baca juga: Adrian, buangan West Ham jadi pahlawan Liverpool

Meski di permukaan Liverpool terlihat mulus menjalani awal musim namun kubu The Reds bukannya tanpa masalah. Salah satu yang paling mendasar adalah absennya kiper utama Alisson Becker sejak menit ke-39 laga pekan pembuka melawan Norwich karena cedera betis yang dideritanya.

Kiper pelapis Adrian San Miguel bukannya tak menjalankan tugasnya dengan baik, mengingat ia harus menggantikan kiper peraih tiga penghargaan Sarung Tangan Emas musim lalu. Ia cukup gemilang mengawal gawang Liverpool dengan beberapa penyelamatan gemilang, meski diselingi beberapa keteledoran juga.

Namun, absennya Alisson harus diakui turut berperan atas turunnya kepercayaan diri lini belakang Liverpool, termasuk bek terbaik dunia versi FIFA Virgil van Dijk yang kini tak lagi jadi sosok tak terkalahkan, meski masih cukup solid untuk ukuran bek standard Liga Premier.

Kabar baik bagi Klopp, sebab sepekan terakhir selama jeda internasional Alisson diketahui telah mengikuti sesi latihan Liverpool secara penuh. Artinya, bukan tidak mungkin Old Trafford bakal menjadi panggung kembalinya legiun Brasil itu menjadi pengawal gawang Liverpool.

Kendati Liverpool dan MU kini terpaut 15 poin, pertemuan kedua tim tetap menjadi laga sarat gengsi.

Baca juga: Liverpool masih jauh dari menjuarai Liga Inggris

Baca juga: Liverpool kejar gelar Liga Premier ketimbang Champions


Selain gengsi, bagi Liverpool kemenangan di Old Trafford berarti mereka menyamai rekor 17 kemenangan beruntun yang dimiliki oleh Manchester City sekaligus memperpanjang catatan sapu bersih demi satu langkah lebih dekat untuk mengubah jargon "musim depan milik kami" menjadi "musim ini milik kami".

Halaman selanjutnya: Hanya sehari setelah Mourinho dipecat...

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019