Ada perpecahan tentang betapa MU di bawah Solskjaer terlihat takut untuk melancarkan serangan bahkan ketika menghadapi tim yang di atas kertas kualitas permainannya di bawah mereka.

Namun, soal penyebabnya hampir semua suporter MU sepakat menuding nama di jajaran manajemen Ed Woodward sebagai biang kerok. Woodward dianggap tidak cukup memberikan senjata untuk Solskjaer, seolah suporter menutup mata akan kehadiran bek termahal di dunia dalam diri Maguire.

Baca juga: Rio Ferdinand yakin Manchester United akan naif bila pecat Solskjaer

Baca juga: Keane dukung Solskjaer kendati start Manchester United buruk


Jika menilik statistik, raihan Solksjaer dalam 40 pertandingan ia memimpin MU bahkan inferior dibandingkan David Moyes yang dianggap sosok gagal meski bersematkan status The Choosen One karena dipilih langsung pelatih legendaris Sir Alex Ferguson sebagai penggantinya.

Moyes menangani MU selama 10 bulan dengan hasil 52,94 persen kemenangan dari 51 pertandingan yang dijalaninya. Sedangkan Solskjaer sejauh ini baru menjalani 40 pertandingan namun prosentase kemenangan cuma 47,5 persen atau 19 kali menang dan sembilan kali imbang.

Jika Solskjaer tak punya status sebagai legenda MU, rasanya hasil delapan pertandingan pertama musim ini sudah cukup jadi modal untuk manajemen klub menendangnya dari jabatan manajer di Old Trafford.

Suporter MU mungkin masih menaruh kepercayaan terhadap Solskjaer, namun kesabaran manajemen tak bisa disamakan.

MU wajib meraih hasil positif kala menjamu Liverpool di Old Trafford, jika Solskjaer tak mau posisinya kian tertekan.

Solskjaer harus ingat, sosok yang ia gantikan dipecat setelah kalah melawan Liverpool.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019