Jargas di Probolinggo dan Pasuruan bisa cepat selesai dan beroperasi berkat dukungan pemerintah daerah
Probolinggo (ANTARA) - Sebanyak 8.150 rumah tangga di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur, kini bisa menikmati layanan gas bumi untuk kebutuhan sehari-sehari, setelah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) merampungkan pembangunan seluruh jaringan gas di dua daerah tersebut.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto bersama Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan perwakilan bupati Pasuruan meresmikan beroperasinya jaringan gas (jargas) rumah tangga tersebut di aula Kantor Kepala Desa Tongas Wetan, Probolinggo, Rabu.

"Jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan rincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor dan enam sektor lainnya ada di Pasuruan," katanya.

Baca juga: PGN percepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk pemenuhan energi

Sementara untuk memenuhi kebutuhan gas bumi untuk 8.150 sambungan rumah tangga di dua daerah itu, dialokasikan gas sebesar 0,2 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) yang bersumber dari Husky CNOOC Madura Ltd.

Menurut Djoko, jargas di Probolinggo dan Pasuruan ini merupakan bagian dari program pembangunan 74.307 sambungan gas yang dibiayai APBN tahun 2019 dan tersebar di 16 titik lokasi.

Secara keseluruhan sejak 2009 hingga 2018 telah dibangun lebih dari 486 ribu sambungan jargas rumah tangga, dengan sebanyak 325.773 sambungan di antaranya dibangun menggunakan dana APBN, 155.771 sambungan dengan dana PGN, dan sisanya Pertamina

"Jargas di Probolinggo dan Pasuruan bisa cepat selesai dan beroperasi berkat dukungan pemerintah daerah. Dukungan itu sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala nonteknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas, seperti perizinan dan masalah sosial di lapangan," tambah Djoko Siswanto.

Dukung penuh program jargas

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dalam sambutan peresmian itu menegaskan bahwa Pemkab dan DPRD Probolinggo siap mendukung penuh program pembangunan jargas rumah tangga di daerah setempat.

"Sampai akhir tahun ini sudah ada sekitar 4.000 sambungan jargas beroperasi dan tahun 2020 mendatang rencananya ditambah lagi 6.000 jargas siap disambungkan. Jumlahnya lebih dari itu kami juga sangat siap," ujarnya.

Menurut Tantri, penggunaan gas bumi untuk rumah tangga akan sangat membantu masyarakat kurang mampu dalam menghemat pengeluaran biaya untuk pembelian bahan bakar. "Penghematan bisa 30 sampai 40 persen," tambah bupati.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menambahkan total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jatim sebanyak 65.961 sambungan hingga akhir 2019.

Saat ini, lanjut Redy, PGN mengoperasikan sebanyak 564.445 sambungan gas rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN.

Hingga 2025, pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan gas rumah tangga.

"Selain bersih, penggunaan gas bumi juga menekan subsidi sektor energi dan pemerintah bisa menghemat anggaran sekitar Rp178 miliar per tahun," jelasnya.

Baca juga: PGN bangun 4.000 jaringan gas rumah tangga di Siak
Baca juga: PGN siapkan CNG sebagai antisipasi gangguan distribusi gas

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019