Pulau Putri masih dalam pembenahan, dan tidak dalam pengelolaan siapa pun. sehingga jika ada yang mengaku mengelola, itu tidak resmi.
Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memastikan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk memasuki Pulau Putri, pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menjadi daerah tujuan wisata.

"Masuk Pulau Putri gratis. Kalau ada bayar-bayar, itu tidak legal," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Kamis.

Ia menegaskan Pulau Putri masih dalam pembenahan, dan tidak dalam pengelolaan siapa pun. sehingga jika  ada yang mengaku mengelola, itu tidak resmi.

Hal itu dijelaskankannya, terkait adanya video yang memperlihatkan warga yang kecewa karena perlakuan kasar sekelompok orang yang mengaku bekerja untuk pengelola di sana. "Belum ada penetapan pengelola," tegas Ardi.

Pulau Putri adalah pulau NKRI, yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan reklamasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Baca juga: Pemkot Batam ingin kembangkan pulau terluar untuk pariwisata

Sementara itu, warga Batam Andi mengatakan diminta sejumlah dana oleh warga yang menjaga Pulau Putri saat dirinya dan keluarga berlibur di sana.

"Memang diminta untuk uang kebersihan. Satu orang dikenakan Rp1.000," kata dia.

Dalam kunjungannya ke Pulau Putri, Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan pihaknya akan menjadikan pulau itu sebagai destinasi wisata.

"Pulau terluar dikuasai KKP, untuk pengembangan wisata tidak masalah asal tidak memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk mengelola," kata Wali Kota.

Pulau yang luasnya sempat menyusut itu  masih dalam pengerjaan reklamasi. Di beberapa sudut pulau, ditempatkan semacam monumen, di antaranya huruf-huruf bertuliskan Indonesia berukuran raksasa.

Baca juga: KEK Pariwisata tetap mengacu pada tata ruang

Di bagian pulau yang menghadap Singapura, juga dibangun monumen besar bertuiskan Wonderful Indonesia. Dan di bagian menghadap ke dalam pulau, juga terdapat tulisan Pulau Putri.

Wali Kota mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan atraksi yang menarik di sana agar pelancong dalam dan luar negeri dapat menikmati liburan di sana.

Ia mempertimbangkan pembangunan penahan ombak di sekitar perairan di sana demi menjaga pantai berpasir putih.
 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019